Network
Hafidh Asrom menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali rapat bahwa empat Pengurus Daerah (PD) IPHI kabupaten dan satu kota sepakat di DIY tidak ada dua kepengurusan PW IPHI DIY. Ia menyebut, hal itu sudah menjadi sikap kepengurusan di daerah dan wilayah.
“Kita tidak perlu berebut jabatan IPHI yang itu seperti ingin mendapatkan gaji setiap awal bulan. Biar yang berebut di pusat, kita di DIY tetap kompak,” tandas Hafidh Asrom kala itu.
Baca Juga: Perdana, Pesantren Abata Temanggung Gelar Wisuda Tahfidz bagi Santri Tunarungu
Terkait pembentukan dan pelantikan Pengurus LAZIS PW IPHI DIY, Hafidh mengatakan, hal itu dengan pertimbangkan bahwa ikatan Persaudaraan Haji Indonesia atau dalam istilah arabnya “Roobithotul Ukhuwwah Ul Hujjatul Indonisiyyin”, adalah wadah terhimpunnya para Jemaah haji pasca haji, yang latar belakang ekonominya menengah ke atas.
Hal ini perlu diberdayakan dalam rangka melestarikan nilai-nilai kemabruran haji, yakni gemar berzakat, berinfag dan bersedekah. Oleh karena itu untuk menampung dan mentasyarufkan ZIS dari para Jemaah haji yang notabene anggota IPHI tersebut perlu dibentuk Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah PW IPMI DIY, dan ini nanti akan dikembangkan di tingkat Daerah, Cabang sampai Ranting.
Sementara, Sri Sultan HB X dalam sambutannya, menyambut baik acara ini. Raja Kraton Yogyakarta ini menyebut, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia merupakan organisasi yang memiliki potensi besar, baik dalam sisi jumlah maupun kualitas anggotanya. Karena itu jika organisasi ini dikelola dengan baik, dengan pengurus-pengurusnya yang berdedikasi tinggi, tulus ikhlas mengemban amanah, maka akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi pembangunan di DIY khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
IPHI juga memiliki peran penting dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menjalankan ibadah haji, jamaah haji Indonesia datang dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Namun, melalui ibadah haji, mereka dapat saling mengenal dan berbagi pengalaman, serta membangun toleransi dan pengertian yang lebih baik terhadap perbedaan.
Baca Juga: Sebelum Ramadhan, Ganjar Keliling Ziarah ke Makam Walisongo
Selain itu, ikatan ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat semangat kebangsaan, dan membangun rasa persatuan yang lebih kuat di antara para jamaah haji Indonesia.
