Polisi Tangkap 15 Pelaku Kejahatan Jalanan, Sultan Pun Buka Suara. Begini Pesan Sang Raja

- 27 Maret 2023, 21:09 WIB
Ilustrasi. Maraknya tindak kejahatan jalanan, membuat berbagai pihak menyarankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak.
Ilustrasi. Maraknya tindak kejahatan jalanan, membuat berbagai pihak menyarankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak. /Pixabay

KABAR SLEMAN--Polisi menahan 15 remaja pelaku pengeroyokan anak di bawah umur yang terjadi pada Jumat (24/3/2023) pukul 4.30 WIB di Jl. Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Yogyakarta.

Mereka terekam CCTV melakukan aksi pengeroyokan terhadap N. Korban mengalami koma dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Ditemui usai Rapur di Kantor DPRD DIY, Senin (27/3/2023) Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun, meminta kepolisian bisa bekerja sama untuk mengambil tindakan hukum dan dilakukan secara konsisten dan tegas.

Sri Sultan juga mengingatkan, persoalan kejahatan jalanan ini bukan semata  tugas aparat. Ada peran penting keluarga yang bisa dilakukan, guna mencegah agar anak tidak terjerumus pada tindak kejahatan.

“Upaya lain, saya belum menemukan. Lha wong nyatanya di sel (hukuman penjara) juga tetap terjadi. Sekarang, bagaimana keluarga itu bisa membangun konsolidasi sendiri. Kalau kebebasan itu dilepas, anak pergi tidak pernah pulang, ya susah,” ungkap Sri Sultan.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi saat Ramadan, Operasi Pasar Digencarkan

Menurut Sultan, yang penting dalam persoalan kekerasan jalanan ini ialah bagaimana orang tua punya kemauan untuk membatasi anak, selama anak masih di bawah umur. Orang tua juga perlu lebih memperhatikan keberadaan anak di rumah.

“Misalnya, di malam hari orang tua mau bangun untuk lihat tempat tidur anaknya, apakah ditempati atau tidak. Asal orang tua mau begitu, mau membangun dialog yang baik, saya kira hal seperti itu manusiawi dan harus bisa dilakukan,” kata Sri Sultan.

Terkait wacana pemberlakuan jam malam, Sri Sultan berpendapat hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena nantinya justru bisa menimbulkan pro dan kontra di publik. Sedangkan wacana pengadaan sekolah khusus bagi anak yang terlibat kekerasan jalanan, Sri Sultan mengungkapkan jika pihaknya masih mempertimbangkannya.

“Kalau ada sekolah khusus, apakah orang tua atau si anak mau. Dan persoalan sekian puluh tahun yang lalu sama sekarang kan beda. Saat ini anak cenderung lebih karena merasa bebas saja,” imbuh Sri Sultan.

Halaman:

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x