Menurut Vera, saat ini penjualan emas berupa perhiasan telah kalah jumlahnya ketimbang logam mulia. Dalam sebulan pihaknya mampu menjual logam mulia rata-rata sekitar 10-11 kilogram.
“Sekarang kami lebih banyak menjual logam mulia ketimbang perhiasan. Konsumen lebih memilih logam mulia dibanding dengan perhiasan emas. Sebab biaya produksi perhiasan lebih banyak, sehingga ikut memengaruhi biaya penyusutan,” katanya.
Hal ini berbeda dengan logam mulia, yang harganya tidak mengalami penyusutan. Nilai logam mulia akan stabil mengikuti harga emas dunia. Menurutnya, tren dunia sekarang juga sama, yakni lebih dominan berinvestasi dalam bentuk logam mulia dibanding menabung uang.”Nilai emas batangan atau logam mulia lebih stabil,”kata dia.
Vera mengaku senang, pihaknya ditunjuk oleh PT Antam sebagai distributor. Hekabe Gold Jewerly kini menjadi toko emas yang pertama sebagai distributor logam mulia di DIY. ***