Network
KABAR SLEMAN—Jajaran Direksi PT Bank Central Asia (BCA) punya cara khusus untuk memastikan perusahaan ini tetap survive dan berkembang di tengah cepatnya perubahan dan ketidakpastian.
Cara khusus ini diungkap dengan gaya blak blakan oleh Direksi BCA Armand W Hartono, di depan ratusan mahasiswa UGM.
Sebagaimana diketahui, Bank Central Asia (BCA) menjadi salah satu bank dengan kinerja yang moncer. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) beserta entitas anak membukukan laba bersih Rp 40,7 triliun per tahun 2022.
Capaian tersebut meningkat 29,6% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.
Baca Juga: Adit Setiawan, Pede Membawa Plafon PVC ke Pasar Amerika
Diolah dari berbagai sumber terlihat, selama periode 2018-2022 laba bersih emiten berkode BBCA ini terus naik, kecuali pada 2020. Di tahun awal pandemi tersebut laba bersih BCA sempat terkontraksi 4,98% (yoy). Namun, jika dilihat secara kumulatif, dalam lima tahun belakangan laba bersihnya sudah tumbuh 57,65%.
Hadir dan memberikan materi dalam program BCA Berbagi Ilmu di Auditorium Magister Manajemen UGM, Armand mengatakan, keinginan untuk berubah dan menyesuaikan atau beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan zaman, merupakan kunci sukses untuk BCA.
Semangat untuk terus berubah dan beradaptasi menjadi penting, sebab di era modern ini penuh dengan ketidakpastian dan tantangan yang terus menerus berubah.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan strategi dan keterampilan kepemimpinan agar tetap relevan dan berhasil menghadapi era yang penuh dengan perubahan ini.
