Network
KABAR SLEMAN—Tak mau kalah. Kendati dengan tergagap gagap, dua bule cantik dari Jerman ikut belajar membuat bakpia.
Sembari sesekali bertanya, Naomi dan Natalie terus menggerakkan jari jemari menekan adonan bakpia yang biasa disebut kumbu. Pertama, kulit yang terbuat dari tepung dibikin pipih atau gepeng dengan cara ditekan. Kemudian adonan berupa rebusan kacang hijau yang sudah dihaluskan, ditaruh di bagian tengah kulit dan dibungkus.
Ada juga yang isinya berupa daging buah salak. Yang ini tentu lebih sulit karena teksturnya yang lebih keras tidak beraturan.
Entah kurang konsentrasi ataukah sedikit grogi lantaran dikerumuni penonton termasuk wartawan, tiba-tiba adonan bakpia meloncat terlepas dari genggaman.
Baca Juga: HeHa Forest, Wisata Baru di Sleman Jogja yang Lagi Viral, Benarkah Tidak Sesuai dengan Namanya?
“Ternyata sulit,” kata Natalie sambal memungut adonan bakpia yang sudah nyaris berbentuk sempurna.
Naomi menimpali. Mereka mengaku baru pertama kali mencoba membuat penganan khas Jogja ini. Baru pertama kali juga mereka merasakan Bakpia yang tenar menjadi oleh-oleh di Jogja.
“Di Jerman tidak ada. Kami kebetulan sedang di Jogja dan tertarik ikut mencoba,” kata Naomi.
Acara cooking class membuat bakpia ini diikuti oleh ratusan peserta, terutama kaum perempuan dan anak-anak.
