BI Soroti Pertumbuhan Perekonomian Masih Melambat, Ini Faktor Penyebabnya

- 29 Desember 2023, 05:20 WIB
Acara ngopi bareng BI Cirebon dengan media guna mendiskusikan laporan perekonomian, outlook terkini dan kinerja Kantor Perwakilan BI di Cirebon, Kamis, 28 Desember 2023.
Acara ngopi bareng BI Cirebon dengan media guna mendiskusikan laporan perekonomian, outlook terkini dan kinerja Kantor Perwakilan BI di Cirebon, Kamis, 28 Desember 2023. /Andi/

KABAR SLEMAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Hestu Wibowo memberikan pandangannya tentang perekonomian global. Meskipun ada perbaikan, pertumbuhan ekonomi global masih melambat akibat faktor seperti flower and divergence pertumbuhan, gril di surpriser pertumbuhan, dan kebijakan moneter di Amerika yang menahan suku bunga tinggi hingga 2024.

Wibowo juga menyoroti fenomena strong dalam yang memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang, terutama di Indonesia.

"Meskipun rupiah sempat tertekan, langkah-langkah pemerintah dan BI dalam menjaga stabilitas tampaknya berhasil," ujarnya, dalam acara ngopi bareng dengan media guna mendiskusikan laporan perekonomian, outlook terkini dan kinerja Kantor Perwakilan BI di Cirebon, Kamis, 28 Desember 2023.

Baca Juga: Caleg DPRD Kota Cirebon Noli Alamsyah Door to Door ke Toko-Toko Kawasan Pasar Balong

Dalam konteks ekonomi nasional, Wibowo menekankan optimisme terkait proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara dan adanya Pemilu di tahun depan. Konsumsi masyarakat, mobilitas yang meningkat, dan kebijakan monetisasi sumber daya alam menjadi pilar-pilar yang mendukung ketahanan ekonomi Indonesia.

Wibowo menyajikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di rentang 4,7% hingga 5,5%, dengan investasi mencapai 10,78 triliun rupiah, memberikan kontribusi signifikan terhadap tingkat investasi nasional.

"Lonjakan inflasi Januari 2023, kami mencatatnya sebagai dampak dari kenaikan tarif PDAM yang tertunda. Namun, melalui koordinasi dengan pemerintah kota, inflasi berhasil dikendalikan," bebernya.

Baca Juga: BNN Kota Cirebon Pimpin Sinergi Lintas Sektor Berantas Narkoba

Selain memberikan pandangan tentang perekonomian global, Hestu Wibowo juga membahas penanganan uang palsu (upal). Dia menegaskan penurunan temuan upal dari 6.278 lembar pada 2021 menjadi 3.476 lembar pada 2023. Ini mencerminkan penurunan sebesar 8%, yang diperoleh melalui upaya sosialisasi intensif dan kontinu mengenai ciri-ciri uang palsu.

Wibowo menekankan pentingnya kerja sama dengan kepolisian untuk memerangi peredaran uang palsu. Dia juga menginformasikan bahwa karakteristik keamanan uang terus ditingkatkan, meskipun tantangan dari pelaku kriminal. Akhirnya, BI akan terus berupaya menjaga kestabilan ekonomi di tengah dinamika global. (andie)***

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah