Network
KABAR SLEMAN--Masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, memang masih kental dengan tradisi. Pun ketika menjelang Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan seperti sekarang ini. Ada banyak tradisi yang dilakukan atau dijalani masyarakat. Di sejumlah daerah di Jawa, tradisi menjelang Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan ada yang mirip bahkan sama. Namun ada pula tradisi masyarakat satu daerah yang berbeda sama sekali dengan daerah lain di Jawa.
Secara umum, tradisi menjelang Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan ini masih dijalani masyarakat, sebagai bagian dari melestarikan kebudayaan.
Namun ada nilai atau semangat dan harapan yang ingin dibangun oleh masyarakat, saat mereka menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Melalui tradisi ini, masyarakat khususnya Umat Islam, berharap bisa menjalani ibadah Puasa dengan lancar hingga saatnya tiba Hari Kemenangan yakni Idul Fitri atau dikenal juga dengan Lebaran.
Baca Juga: 4 Sifat Khas dan Unik Orang Lahir di Bulan Maret, Jomblo Wajib Tahu!
Lalu, apa saja tradisi yang masih kental dijalankan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa menjelang datangnya Bulan Ramadhan?
Nyadran
Nyadran atau sadranan. Tradisi ini juga dikenal dengan istilah nyekar. Tradisi ini dilakukan dengan mendatangi makam atau kuburan keluarga yang telah meninggal dunia, dan membersihkan makan sembari membawa tabur bunga. Biasanya, saat nyadran ini, keluarga yang masih hidup mengirimkan doa kepada keluarga yang sudah meninggal dunia.
Di Jawa, saat musim sadranan atau nyadran, maka area-area pemakaman biasanya ramai dengan warga atau masyarakat. Bahkan, bukan hanya keluarga dari satu daerah asal. Tidak sedikit warga yang rela mudik dari kota atau tempat yang jauh hanya untuk mengunjungi makam keluarga dan mengirimkan doa.
Baca Juga: Ganjar-Erick, Duet Capres dan Cawapres Sesuai Aspirasi Publik, Begini Kata Pengamat
Padusan
