Ditambahkan Dwija, agar manusia dapat bertransformasi maka manusia dituntut agar mampu memadamkan api dalam diri nya, tidak bepergian baik fisik dan fikiran serta menahan dari kesenangan duniawi guna menghindarkan diri dari hal-hal negatif.
“Mudah-mudahan Nyepi Tahun Baru Saka 1945 tahun ini bisa menimbulkan vibrasi baru dan kedamaian bukan hanya bagi umat Hindu tapi juga bagi bangsa Indonesia,” ujar Dwija.
Ketua PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tanaya menambahkan, bahwa tahun ini perayaan Nyepi bersamaan dengan bulan Ramadhan, sehingga hal ini merupakan wujud dari moderasi beragama secara nyata.
“Ini wujud nyata dari konsep Indonesia kita, sehingga Prambanan kita pilih sebagai pusat kegiatan. Hal ini sesuai dengan tema yang kita sepakati yaitu Melalui Dharma Agama Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia,” ujar Wisnu Bawa Tanaya.
Ditambahkan, perayaan Nyepi tahun ini bisa menjadi momentum dalam mewujudkan bangsa yang Berbhineka Tunggal Ika sesuai dengan konsep leluhur kita sejak dulu kala.
Tawur Agung Kesanga merupakan upacara bhutayadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselasaran alam. Adapun makna dari upacara ini adalah memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual guna mewujudkan keseimbangan alam yang selama ini menjadi sumber kehidupan. ***