Network
KABAR SLEMAN – Bagi masyarakat Indonesia yang ingin cepat menjadi guru profesional, Direktorat Pendidikan Profesi Guru Kemendikbud Ristekdikti membuka program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan atau PPG Prajabatan 2023.
Program itu kini telah memasuki gelombang kedua, dan pendaftarannya masih terbuka hingga 9 September 2023. PPG Prajabatan adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi lulusan sarjana maupun diploma IV.
Baik itu dari lulusan kependidikan maupun non-kependidikan dapat mendaftar untuk program ini agar bisa menjadi calon guru untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Baca Juga: Pendaftar Wajib Tau! Ini 4 Tips Agar Bisa Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2023
Bagi calon guru yang berminat mengikuti PPG Prajabatan dapat mengakses laman https://ppg.kemdikbud.go.id/ agar bisa memperoleh informasi detail tentang waktu, tata cara, hingga biaya pendaftaran seleksi calon mahasiswa PPG Prajabatan.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui website tersebut dengan cara klik ‘daftar PPG Prajabatan’. Biaya pendaftaran seleksi tahap 1 atau administrasi dan tahap 2 atau tes substantif sebesar Rp200.000 dan ditanggung oleh calon mahasiswa.
Sementara itu, jika telah lolos seleksi tahap 1, 2, dan 3 (wawancara) serta resmi menjadi mahasiswa perkuliahan PPG Prajabatan, studi akan dilaksanakan selama 2 semester dan biaya pendidikan untuk setiap semester sebesar Rp8.500.000.
Meski begitu, calon mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi dan ditetapkan sebagai mahasiswa PPG Prajabatan tahun 2023 akan memperoleh beasiswa dalam bentuk biaya pendidikan sebesar Rp17.000.000 untuk mengikuti perkuliahan selama 2 semester atau 1 tahun.
Baca Juga: BKN Rilis Jadwal Pendaftaran Seleksi CPNS dan PPPK 2023, Cek Selengkapnya di Sini
Kuota nasional program PPG Prajabatan tahun 2023 adalah 59.019 mahasiswa. Saat proses seleksi untuk memenuhi kuota itu, tahapannya bersifat sekuensial artinya jika dinyatakan tidak lulus pada salah satu tahap maka tidak dapat melanjurkan ke tahap berikutnya.
