PAN dan Golkar Bangun Komunikasi dan Koalisi Usung Cakada Deri Asta - Erizal Ridwan, Mungkinkah ?

- 8 Mei 2024, 09:07 WIB
Bacakada Deri Asta (baju putih) diapit Bacakada Erizal Ridwan dan Sekretaris DPD Golkar Sawahlunto Nova Hendra dan tim kedua parpol PAN dan Golkar
Bacakada Deri Asta (baju putih) diapit Bacakada Erizal Ridwan dan Sekretaris DPD Golkar Sawahlunto Nova Hendra dan tim kedua parpol PAN dan Golkar /Pikiran Rakyat / PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef//
KABAR SLEMAN - Partai Golongan Karya ( Golkar) meski tak membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah (Bacakada) di Pilkada Kota Sawahlunto 2024, tetapi partai berlambang pohon beringin ini bermain trik melirik Bacakada potensial dalam kontestasi Pilkada Serentak tahun ini.
 
Golkar merupakan partai yang akan mengusung kadernya sendiri di Pilkada 2024 seperti, H. Erizal Ridwan,S.T, M.M, dan Elfia Rita Dewi,S.H. keduanya mendapat restu DPP Golkar untuk maju di Pilkada serta membangun komunikasi dan koalisi politik di tingkat lokal.
 
Namun DPP Golkar menyarankan jika ingin berkoalisi silahkan dengan parpol yang sudah membangun koalisi pusat di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran seperti dengan Partai Gerindra, Demokrat, dan PAN.
 
Hal itu dikemukakan Sekretaris DPD Golkar Sawahlunto Nova Hendra dihadapan Bacakada Deri Asta yang datang bersilaturahmi minta dukungan sebagai calon kepala daerah (Cakada) Kota Sawahlunto di Pilkada 2024 yang di helat 27 November 2024 nanti.
 
Nova mengungkapkan, Golkar Sawahlunto harus ikut jadi kompetitor di Pilkada 2024 untuk meraih posisi sebagai walikota atau wakil walikota Sawahlunto periode 2024-2029. Ini merupakan instruksi yang harus dijalankan seluruh kader partai warna dasar kuning ini.
 
Sekretaris Dewan Pertimbangan Partai Golkar H.Erizal Ridwan dalam dialog silaturahmi dengan Deri Asta dan tim terdiri dari Sekretaris DPD PAN Drs.H.Afdalisman, Epi Kusnadi, Rizal Danil, Riswan Idris, Yuharmen, dan Ayu, mengungkapkan rasa hormatnya atas kunjungan Bacakada Deri Asta dan tim.
 
Erizal berkomentar, kedatangan Bacakada Deri Asta dan tim memberi semangat Partai Golkar yang tidak membuka pendaftaran Bacakada 2024. Tetapi ada makna lain yang dapat dipetik dari kehadiran Deri Asta dan tim tentang bagaimana membangun komunikasi lebih intens kedepan.
 
"Pada dasarnya kami siap berkoalisi dengan siapa saja. Tetapi ada saran dari DPP Golkar agar koalisi yang dibangunan lebih memperhatikan partai koalisi yang ada pusat. Tetapi Golkar tetap diamis " beber Erizal Ridwan.
 

Sinyal Kuat PAN melirik Golkar 

 
Dalam pembicaraan formal yang dipantau PRMN kabarsleman.com, di Sekretariat DPD Partai Golkar di Jl.Doekarno Hatta Pasar Remaja, Golkar bersedia menawarkan posisi kedua sebagai bakal calon wakil walikota (Bacawakada)  jika kelak menjadi pasangan calon kepala daerah (Cakada) bersama PAN.
 
Sebaliknya, jika Golkar dan PAN tidak memiliki platform yang sama dan tak "berjodoh" untuk berkoalisi dalam mengusung pasangan cakada maka Golkar siap menentukan sikap akan berkoalisi dengan partai lain dengan posisi Sawahlunto Satu (walikota). 
 
Deri Asta dan tim yang melawat ke Sekretariat DPD Partai Golkar optimis akan lahirnya kerjasama koalisi dalam menentukan arah kepemimpinan Sawahlunto kedepan. Deri Asta yakin, disamping Golkar punya pengalaman di kancah politik, partai lambang pohon beringin teduh ini juga setia dalam berkoalisi.
 
"Kami siap berkoalisi dengan siapapun juga, karena prinsip yang dibangun adalah bagaimana seluruh kekuatan politik bersatu jika ingin membangun Sawahlunto secara bersama-sama. Untuk itu saya ucapkan terima kasih Golkar yang siap menerima dan menawarkan dukungannya kepada kami." Tutur Deri Asta. 
 
PAN dan Golkar punya nilai tawar yang kuat, pertama kedua partai besutan Zulkifli Hasan dan Erlangga Hartarto ini memiliki kursi cukup di parlemen lokal. PAN 4 kursi dan Golkar 3 kursi. Kedua berada di koalisi kuat di Pemerintahan Prabowo - Gibran.
 
Namun PAN juga harus berhitung dan jangan anggap enteng dan meminggirkan Partai Gerindra, walau hanya dengan satu kursi di parlemen lokal, tetapi Gerindra punya power dan bargaining position dalam menentukan arah politik Indonesia kedepan.
 
Sawahlunto saat ini mengalami degradasi politik karena minim sosok mumpuni sebagai kader partai politik dalam perhelatan demokrasi Pilkada mendatang. Banyak partai pemenang Pemilu dan meraih kursi di DPRD lokal tetapi kader tak mampu menjadi kompetitor Cakada Deri Asta. 
 
Diluar itu, sumber daya alternatif terbaik ada diluar  partai politik yang ikut meramaikan bursa Bacakada, mereka berasal dari akademisi dan profesi seperti Prof Dr. Ir.Yulfipetius,M.Si, Ir.H.Jasyanto Sahoer, MM, Dr.dr.Ambun Kadri,.MARS, dan Sarlina Putri,S.E,M.Par.
 
Apakah partai politik yang membuka pendaftaran tertarik dengan sosok Bacakada non parpol ini ? Karena mereka hanya baru sebatas mengambil formulir dan sesudah itu tak ada lobi-lobi politik serta pendekatan berkelanjutan. Taka salah, beberaoa pimpinan parpol mengatakan mereka kurang serius.***
 

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

 
 
 

Editor: Indra Yosef


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah