Fakultas Geologi Universitas Jambi Buat Kajian Fosil Unik Geopark Nasional Sawahlunto

- 10 Mei 2024, 18:08 WIB
Mahasiswa dan dosen Universitas Jambi (UNJA) saat melakukan kajian terhadap fosil-fosil unik di kawasan Geopark Nasional Sawahlunto, Sumatera Barat, 8-9 Mei 2024
Mahasiswa dan dosen Universitas Jambi (UNJA) saat melakukan kajian terhadap fosil-fosil unik di kawasan Geopark Nasional Sawahlunto, Sumatera Barat, 8-9 Mei 2024 /Pikiran Rakyat/PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef//
KABAR SLEMAN- Sejumlah rombongan mahasiswa serta dosen Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Geologi Universitas Jambi (UNJA) lakukan studi ekskursi ke Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGNS) Sawahlunto, Sumatera Barat, 8- 9 Mei 2024.
 
Rombongan terdiri 58 mahasiswa dan dosen geologi terdiri dari Rakhmatul Arafat, M.T, Anggi Deliana S, S.T, M.T, Ir. Yulia Morsa Said , M.T, Hari Wiki Utama, S.T, M.Eng, D.M. Magdalena Ritonga, S.T, M.T, Bagus Adhitya, S.T, M.T, dan dua tenaga Administrasi.
 
Sebelum melakukan kajian lapangan, rombongan diterima langsung Ketua Umum Geopark Nasional Sawahlunto Dr.dr.Hj.Ambun Kadri,MKM dan minta dua pemandu Geowisata Indonesia (PGWI) Ranah Minang Fetra Ramadona dan Dedi Noveri yang sudah memiliki sertifikasi bidang khusus Geopark Nasional Sawahlunto.
 
Ketum Geopark Sawahlunto Ambun Kadri mengatakan, pihaknya menyambut baik atas kunjungan studi ekskursi mahasiswa dan dosen UNJA ke Geopark Nasional Sawahlunto. Kunjungan ini sangat memberi nilai positif dan penyemangat bagi Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto (BPGNS).
 
Dikatakannya, ini sudah kali ke empat rombongan mahasiswa dan dosen UNJA datang ke BPGNS. Hal ini membuktikan bahwa Geopark Nasional Sawahlunto dengan ke segala keunikan dan kelebihannya mampu menarik minat para akademisi dan mahasiswa jurusan geologi sebagai tempat penelitian.
 
Menurut rencana, BPGNS sepakat untuk menyiapkan kerangka kerjasama intensif dengan pihak UNJA dan Kampus universitas lainnya dalam pengelolaan Geopark Nasional Sawahlunto guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke geosite-geosite yang di kelola pemerintah Kota Sawahlunto saat ini.
 
Dengan adanya kerjasama itu, nantinya dapat menjadi media untuk membangun budaya dan jiwa konservasi di kawasan Geopark Nasional Sawahlunto (GNS), serta menjadikan GNS sebagai destinasi edukasi dan wisata yang pemahamannya lebih ke dibidang teknologi dan geologi.
 

Geopark Sawahlunto Punya Ciri Khas Fosil Unik

Mahasiswa UNJA bersama dosen pembimbing saat berada di Geosite Puncak Cemara Sawahlunto sebagai destinasi geowisata heritage
Mahasiswa UNJA bersama dosen pembimbing saat berada di Geosite Puncak Cemara Sawahlunto sebagai destinasi geowisata heritage

 
Magdalena Ritonga, S.T., M.T, dosen, mengatakan, keunikan Geopark Nasional Sawahlunto memiliki ciri dan khas berbagai karakter formasi geosite. Sehingga kawasan GNS mampu menjadi pusat perhatian bagi para geolog dalam melihat sebaran formasi dan pola unik yang ada di kawasan GNS.
 
Magdalena Ritonga memberi alasan, GNS sudah bisa mewakili sebagai kawasan penelitian para praktisi dan akademisi perguruan tinggi disebabkan BP Geopark Sawahlunto secara intens sudah eksis dalan memberikan informasi dan promosi.
 
"BP Geopark Sawahlunto sudah bisa menguasai kawasannya sendiri, sudah mengetahui dan familiar terhadap potensi yang ada, hal itu sangat membantu ketika kita mau mengenal lebih jauh tentang kondisi geologinya Sawahlunto secara luas" ungkap Magdalena Ritonga.
 
Magdalena menambahkan, geologi itu bersifat mobile dan berkembang serta ter-update. Untuk itu, semua potensinya perlu terus dikembangkan terutama potensi geowisata dan kultur masyarakat pengelolanya. Dia berharap agar Sawahlunto dapat menjadi kampus lapangan lapangan pertama di Sumatera karena GNS telah dikunjungi banyak perguruan tinggi dalam negeri bahkan dari  luar negeri.
 
Terpisah, Anggi Deliana S, S.T., M.T, mengucapkan terimakasih kepada Tim BPGNS yang ikut mendampingi kunjungan mereka."Ini adalah kegiatan tahunan dan kali ke empat kami disini.  Kegiatan akan kami perluas karena menemukan kontak-kontak formasi yang ada diantaranya formasi Sawahlunto, Sawah Tambang, Sangkarewang, formasi brani dan beberapa formasi tuhur yang ada dalam pemetaan di Kawasan ini." Akunya.
 
Geopark Nasional Sawahlunto memiliki berbagai jenis fosil seperti fosil flora fauna, baik fauna air tawar maupun fauna laut dangkal, beberapa diantaranya adalah fosil moluska, brachiopoda, fosil gurami dari air tawar, serta fosil pakis dan fosil kayu, serta beberapa singkapan lainnya.
 
Menurut dia GNS yang baru terdapat di Kawasan Kandi, Anggi melihat beberapa singkapan yang menjadi ciri khas Sawahlunto terutama Sangkarewang. 
 
"Ini sangat luar biasa Sawahlunto memiliki keberagaman jadi luar biasa sekali keberagaman baik geodiversity, biodiversity dan culturediversity-nya dan sudah mencakup tiga parometer di geopark." ujar Anggi.
 
Fetra Ramadona sebagai pemandu mengemukakan, BPGNS sering dikunjungi. Selain UNJA juga fieldtrip Pertamina dan UNPAD.  Selaku pemandu dari PGWI Ranah Minang selalu memberikan pelayanan terbaik dalam membantu pengembangan Geopark Sawahlunto sebagai destinasi Geowisata dengan memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat.***
 

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

 

Editor: Indra Yosef


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah