Di Balik Viralnya Sekolah di NTT Masuk Jam 5 Pagi, Peneilti: Begini Risikonya

- 3 Maret 2023, 15:50 WIB
Peneliti ungkap risiko kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi yang belakangan ini ditetapkan Gubernur NTT.
Peneliti ungkap risiko kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi yang belakangan ini ditetapkan Gubernur NTT. /Antara/Kornelis Kaha

KABAR SLEMAN - Sempat viral, beberapa waktu lalu warganet Indonesia dikejutkan dengan sebuah video yang memperlihatkan dimulainya kegiatan sekolah pada jam 5 pagi.

Simak penjelasan terkait viralnya sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membuat siswanya untuk masuk sekolah pada jam 05.00 pagi dini hari.

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyatakan kebijakan baru mengenai masuk sekolah pukul 5 pagi waktu setempat. Namun ia tidak mewajibkan semua sekolah menerapkan kebijakan tersebut.

"Kita tidak perlu semua sekolah, tapi kita perlu 2 sekolah. Pertama SMA 1, kedua SMA 6," kata Viktor dalam pidatonya.

Baca Juga: Perilaku Mario Dandy di Mata Pengamat Psikologi Sosial UGM

Keterangan Viktor dalam video pidatonya yang beredar, penerapan aturan tersebut demi mengasah kedisiplinan dan etos kerja para siswa. Menurutnya, rata-rata siswa SMA tidur paling malam pukul 22.00. Siswa sudah cukup tidur jika memulai sekolah pukul 05.00 pagi.

Melansir dari The Conversation, pada 2014 lalu, kelompok peneliti dari University of Munich di Jerman membuktikan, jika remaja memiliki jam biologis yang berbeda. Mereka cenderung dapat tidur lebih malam dan bangun lebih siang. Ini merupakan peralihan yang menandakan bahwa masa pubertas mereka telah selesai. Hal ini terjadi pada anak berusia 16-20 tahun.

Hal ini tentu berbeda dengan jam sosial yang diterapkan oleh sekolah dan lingkungan sekitar pada umumnya. Rata-rata sekolah di Indonesia menerapkan jam masuk pukul 07.00.

Asosiasi Kesehatan Amerika Serikat menganjurkan agar tidak ada lagi kelas yang dimulai sebelum pukul 08.30. Sayangnya, beberapa negara seperti Ausrtalia, Inggris, Prancis, Swedia, termasuk Indonesia masih menerapakan jam masuk pagi pada siswanya.

Halaman:

Editor: Boim Rosadi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x