Ini Alasan Mengapa Kapal Laut yang 'Nyebrang' dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Bali Harus Berbelok

- 10 Juli 2023, 19:42 WIB
Kenapa Kapal Laut yang Nyebrang dari Pelabuhan Ketapang ke Bali Tidak Berjalan Lurus?, Ini Alasannya.
Kenapa Kapal Laut yang Nyebrang dari Pelabuhan Ketapang ke Bali Tidak Berjalan Lurus?, Ini Alasannya. /Tangkapan Layar/Instagram.com @harustauofficial_

 

Kapal Melawan Arus Boros Bahan Bakar

Selain itu, alasan di balik menghindarnya ialah agar tidak menggunakan bahan bakar kapal dengan boros. Sebab ketika kapal melawan arus tentu akan membutuhkan energi yang lebih besar. Dan energi yang lebih besar tersebut akan lebih membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.

Itulah fenomena yang diungkap akun Instagram @harustauofficial_ terkait alasan utama di balik putaran atau belokan kapal laut antara Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk adalah arus laut yang kuat di Selat Bali.

Selat Bali terkenal dengan arus laut yang bergerak cukup kencang, terutama saat pasang surut. Kapal laut yang melintasi selat ini harus mempertimbangkan faktor arus laut yang dapat memengaruhi jalur dan kecepatan perjalanan mereka.

Dalam rangka menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang serta meminimalkan risiko kecelakaan, kapal laut umumnya mengambil jalur yang memanfaatkan arus laut. Nakhoda kapal akan memperhitungkan arus laut yang ada pada saat itu untuk mengatur kursi dan jalur pelayaran yang paling efisien dan aman.

Baca Juga: Istri di Bogor yang Hilang Usai Menikah Sudah Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya

Dalam kasus perjalanan laut antara Ketapang dan Gilimanuk, kapal laut biasanya memanfaatkan arus laut yang bergerak dari barat ke timur di Selat Bali. Kapal akan memutar atau berbelok sehingga mengikuti arus tersebut. Meskipun ini mungkin memperpanjang jarak tempuh secara fisik, namun menggunakan arus laut akan membantu kapal bergerak dengan lebih lancar dan menghemat tenaga serta bahan bakar.

Selain faktor arus laut, topografi bawah laut di sekitar Selat Bali juga dapat mempengaruhi jalur kapal. Kemiringan dasar laut, keberadaan pulau-pulau kecil, dan perubahan kedalaman laut dapat mempengaruhi navigasi kapal dan mengharuskan putaran atau belokan tertentu agar kapal dapat melewati dengan aman.

Hal ini juga perlu diingat bahwa kapal laut di perairan Selat Bali harus berbagi ruang dengan kapal-kapal lain yang melintas, termasuk kapal feri, kapal kargo, dan kapal wisata. Dalam rangka menjaga keselamatan dan menghindari kemacetan, kapal-kapal ini diatur dengan rute dan jadwal yang ditentukan.

Baca Juga: Setelah Fajri Ada Lagi Kasus Pria Obesitas! Pemkot Tangerang Akan Lakukan Pendataan Door to Door

Halaman:

Editor: Boim Rosadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah