Network
/photo/2024/04/09/186177048.jpg)
KABAR SLEMAN - Lebaran sebentar lagi, sebulan waktu yang singkat untuk memperbaiki akhlak dan keimanan Islam selama Ramadhan memberi nilai perubahan bagi setiap muslim. Tak terkecuali Januri, perajin industri kreatif pahatan batubara ini berharap dilebaran tahun ini ada perubahan hidup meraih rezeki dari para perantau yang mudik lebaran.
Pagi Itu, matahari masih belum terlihat muncul dari sela antara Bukit Puncak Poland dengan Puncak Sati dari arah ufuk timur Kota Wisata Tambang Berbudaya Sawahlunto karena masih tertutup awan gelap, pertanda hujan akan datang lagi. Jarum jam menunjukan pukul 6.00 WIB, aktifitas kota kota masih sepi dari hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang.
Tapi Januari sudah membuka workshop tempat dia mengukir dan memahat bongkahan batubara menjadi sovenir cantik berkelas nan elegan. Berharap para pemudik yang pulang kampung ke Sawahlunto mau membeli hasil maha karyanya tersebut sebagai tunjangan hari lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Januari memberi workshopnya dengan nama Cindai Coal Art berada persis disisi kanan Jenderal Ahmad Yani Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembahsegar, pusat kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Pria Kelahiran tahun 1973 ini bekerja sendirian ditemani sang istri terkasihnya Yetiwarni untuk melayani kalau-kalau ada pemesan dan pembeli.
Kepada jurnalis Pikiran Rakyat PRMN Kabar sleman.com Januri menuturkan, dia terbiasa melakukan rutinitas pekerjaan di awal pagi membuat beragam jenis sovenir pahatan menarik dari bongkahan batubara tambang Ombilin. Ada yang membuat replika alat-alat berat seperti buldozer, eksavator, dan lainnya.
Dibuat dari batubara jenis antrasit terbaik di Indonesia
Batubara jenis antrasit keras dan mengkilap sebagai bongkahan batubara yang dibuat untuk berbagai sovenir unik
Tak hanya itu, varian lain seperti patung kuda, naga, dan patung-patung kecil berbagai bentuk binantang pun berhasil dia ciptakan untuk menarik para calon pembeli. Dia terus memproduksi benda-benda ini karena biasanya pembeli sangat tertarik dengan kualitas dan bentuk sovenir yang ditawarkan yang dibuat dari batubara galian C jenis antrasit hanya ada di tambang batubara Ombilin.
Hasil kelembutan tangannya dihargai bervariasi, tergantung dari tingkat kesulitan dan besar kecilnya sovenir yang dia buat seperti, gantungan kunci, replika alat-alat berat, patung kuda, ular naga, gantungan asbak, papan nama, dan lainnya yang dibandrol mulai dari harga Rp 5000,- hingga Rp 2,5 juta
Januri mengaku, dia terjun sebagai seniman lukis dan pahat bukan semata hanya untuk mendulang rupiah, tapi bagaimana dia bisa berkontribusi dalam mempromosikan Sawahlunto sebagai kota wisata tambang bersejarah yang sudah ditetapkan menjadi bagian dari Warisan Dunia (World Heritage) UNESCO.
Januri, pria berkumis tebal ini memprediksi industri pariwisata tanah air akan terus bangkit setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID 19 silam. Kebangkitan itu katanya, menjadi peluang baginya memproduksi sovenir-sovenir cantik yang dijadikan sebagai cenderamata bagi pemudik ketika kembali ke rantau.
Untuk diketahui, hanya yang bisa di pahat dan dijadikan sovenir unik adalah batubara galian C jenis antrasit yang memiliki unsur karbon cukup tinggi hingga mencapai 98 persen, bewarna hitam dan mengkilap. Jenis ini di Indonesia hanya ada di Tambang Ombilin Sawahlunto. Tertarik dengan sovenir unik dari bongkahan batubara buatan Januri ? Anda bisa pesan ke nomor +62 813 7461 3600.***
Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.
