100 Mahasiswa Perwakilan 38 Provinsi di Indonesia Ikuti Kemah Budaya 2023 di Bantul

31 Juli 2023, 06:46 WIB
100 Mahasiswa Perwakilan 38 Provinsi di Indonesia Ikuti Kemah Budaya 2023 di Bantul. /Humas DIY/

KABAR SLEMAN – Sebanyak 100 mahasiswa dan mahasiswi perwakilan 38 provinsi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia (IKPMDI), mengikuti Kemah Budaya Selendang Sutra 2023.

Kemah Budaya merupakan bagian dari program Semarak Legenda Suku se-Nusantara (Selendang Sutra) digelar oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayan) DIY dan dilangsungkan di Kalurahan Dlingo, Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul sejak 27 hingga 29 Juli 2023.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Disbud DIY, Yuliani Eni Lestari Rahayu mengatakan kemah budaya ini mewadahi mahasiswa yang belajar di DIY dan makin istimewa pada 2023 ini, karena diikuti 100 mahasiswa perwakilan dari 38 provinsi di Tanah Air.

Baca Juga: Apa Sih yang Bikin Kamu Kangen dan Pingin Balik Lagi ke Jogja, Suasananya atau Kulinernya?

Kemah budaya terakhir diadakan 2019 lalu, kemudian pada 2023 menjadi yang pertama digelar setelah pandemi Covid-19 yang bertempat di Kalurahan Budaya Dlingo.

"Harapannya anak-anak yang ikut serta bisa mengenal kearifan lokal yang ada di DIY khususnya di Kalurahan Dlingo yang sudah menjadi desa budaya. Lewat kegiatan ini, kami ingin peserta luar daerah tak hanya mengenal dan belajar seni budaya lokal tapi sekaligus ikut berbaur dengan masyarakat setempat," tutur Eni di sela-sela Pentas Seni Api Unggun Kemah Budaya Selendang Sutra di Balai Budaya Kalurahan Dlingo, Jumat malam, 28 Juli 2023.

Eni menjelaskan pengalaman yang didapat selama kemah budaya ini akan menjadi referensi peserta yang hanya bisa didapatkan di DIY. DIY ingin merengkuh semua mahasiswa dari luar daerah yang ada sehingga mampu menjadi kawah candradimuka sebelum mereka pulang ke daerahnya melalui budaya. Artinya peserta harus menyesuaikan budaya di manapun berada salah satunya melalui wadah IKPMDI.

Baca Juga: Bermula dari Makan Daging yang Dikubur Muncul Kasus Penyakit Antraks di Gunung Kidul, Kenali Gejalanya

"Lewat Selendang Sutra, diharapkan ada proses timbal-balik budaya antara IKPMDI dan masyarakat DIY, khususnya terkait dengan kebudayaan. Karena Indonesia ini memiliki kekayaan kebudayaan yang luar biasa dan semua itu harus dijaga dengan saling mengenal satu sama lain,” tandasnya.

Selama kemah budaya berlangsung, peserta menginap di 21 rumah warga di seputaran Kalurahan Dlingo. Peserta kemah budaya dibekali para pendamping desa budaya dengan berbagai workshop, pelatihan seni budaya setempat seperti tari Jathilan, tari Dlingo Ngambar Arum, Angklung dan Gejog Lesung yang di pentaskan pada malam api unggun.

"Anak-anak dititipkan di rumah warga selama tiga hari dua malam supaya mereka bisa berinteraksi langsung dengan induk semangnya. Kami minta mereka bisa menyesuaikan di mana pun mereka berada. Inilah salah satu upaya kami sedikit memberikan bekal bagi anak-anakku muda calon pemimpin bangsa," imbuhnya.

Baca Juga: Hasil SNBT Telah Diumumkan, Segini Jumlah Mahasiswa Diterima di UNY

Lurah Dlingo, Agus Purnomo merasa bangga Kalurahan Dlingo dipercaya menjadi tempat Kemah Budaya Selendang Sutra 2023 yang dihadiri mahasiswa perwakilan dari 38 provinsi se-Indonesia. Warga Dlingo pun sangat antusias sekali menyambut dan dilibatkan dalam kegiatan kemah budaya ini.

"Kami siapkan berbagai macam kesenian lokal yang bisa dipelajari para peserta kemah budaya yakni jathilan, karawitan, gejog lesung, angklung dan lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga ikut belajar produksi UMKM yang ada di Dlingo seperi olahan dodol dan es sawo. Kita juga ajak mereka mengekplorasi keindahan alam di Dlingo," paparnya.

Sementara itu, Romado Wangki salah satu peserta asal Papua Pegunungan mengaku baru pertama kali mengikuti kemah budaya ini yang digelar Disbud DIY. Kegiatan ini sangat positif agar bisa saling mengenal dan berbagi budaya masing-masing di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, kota budaya dan Indonesia mini.

"Saya belajar gamelan yang awalannya susah tetapi sudah bisa. Kami pun tampilkan tarian tradisional Yosim Pancar, salah satu tari pergaulan muda mudi Papua pada Pentas Seni Api Unggun ini," ucapnya. ***

Editor: Boim Rosadi

Sumber: Humas DIY

Tags

Terkini

Terpopuler