KABAR SLEMAN – Ada berbagai tradisi yang biasa dilakukan di beberapa daerah untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Seperti diketahui, bulan Ramadhan 2024 hanya tinggal beberapa minggu lagi.
Bagi masyarakat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, biasanya menjelang bulan suci Ramadhan ada tradisi unik yang bernama Padusan.
Ritual Padusan ini dilakukan sehari sebelum menjalani ibadah puasa Ramadhan. Caranya mudah, kalian hanya perlu berendam atau mandi di sumber Mata Air.
Baca Juga: Link Pembelian Tiket Prambanan Jazz Festival 2024, Simak Jadwal dan Pengisi Acaranya di Sini
Biasanya, sehari menjelang Ramadhan biasanya memang tempat wisata pemandian atau sumber mata air selalu ramai dikunjungi wisatawan yang ingin melakukan tradisi Padusan.
Padusan sendiri berasal dari bahasa jawa adus yang artinya mandi. Artinya padusan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan masyarakat khususnya Jawa Tengah dan Jogja untuk mensucikan diri secara lahir dan batin.
Tradisi ini berhubungan dengan peristiwa lain di masyarakat seperti siraman yang dilakukan menjelang akad nikah di rangkaian upacara perkawinan adat Jawa.
Baca Juga: Berkunjung ke Wisata Edukatif di Taman Pintar Yogyakarta, Cocok dikunjungi Saat Libur Sekolah
Antara padusan dan siraman memiliki makna yang sama yaitu untuk mensucikan diri dari dosa dan memperkokoh batin agar ibadah yang nantinya dilalui menjadi ibadah yang ikhlas dan tidak memberatkan.
Pelaksanaan Padusan biasanya kurang dari tiga hari sampai sehari sebelum menjelang hari H puasa pertama. Masyarakat akan ramai-ramai datang ke pemandian sumber mata air.
Melakukan tradisi padusan juga memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan. Mandi di sumber air yang dingin dan segar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membersihkan kulit dari kotoran dan sel-sel mati, dan dapat memperbaiki sirkulasi darah.
Baca Juga: Nikmati Serunya Naik Gondola dengan View Merapi di Girpasang Klaten, Yuk Cobain!
Selain itu, manfaat lain dari Padusan yaitu memperkuat hubungan antar anggota masyarakat. Dengan melakukan Padusan juga kita turut melestarikan budaya Jawa agar tetap hidup dan berkembang. ***