"Kami menantang, menunggu teman-teman filmmaker Jogja untuk ikut. Dana Rp 180 juta itu besar lho, jadi harus dimanfaatkan betul," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pengembangan Film DIY, Suluh Pamuji menuturkan, tahun ini pendaftaran dan penerimaan proposal dilaksanakan pada 28 April - 12 Mei. Akan ada 5 film yang dibuat dari Dana Keistimewaan melalui Dinas Kebudayaan.
"Kami berusaha menjadikan kompetisi ini semakin kompetitif dan berkualitas. Apalagi, sistem ini sudah dikopi oleh Kemendikbud Ristek baik sistem kurasi dan supervisi. Tantangan bagi DIY untuk membuat lebih baik lagi, termasuk bagi teman-teman filmmaker," jelasnya.
Sebagai informasi, Tahun 2022 lalu, pendanaan diberikan kepada 6 sineas muda milik DIY yang menjadi pemenang kompetisi. Untuk 2 tahun ke depan demi kepentingan kompetisi, film ini belum akan diputar untuk umum. 6 film pemenang kompetisi 2022 ini adalah Lebaran Dari Hong Kong, Nginang Karo Ngilo, Kalananti, Kanaka, Nyalawadi dan Piye Perasaanmu Nek Dadi Aku.
Pada kesempatan konferensi pers tersebut, turut juga dihadirkan para sineas pemenang kompetisi tahun 2022. Nissa fijriani sutradara film Nyalawadi, Achmad Faisol sutradara film Nyalawadi, Aan Ratmanto Sutradara film Nginang Karo Ngilo, Regina sutradara Kanaka, dan Linda sutradara film Piye Perasaanmu Nek Dadi Aku, membagikan pengalamannya mengikuti kompetisi dari Pemda DIY.***