Network
KABAR SLEMAN – Dalam memperingati Hari Santri pada 22 Oktober mendatang, Pemerintah Kota Yogyakarta mewajibkan para pegawai untuk mengenakan sarung. Pemkot akan menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Balaikota Timoho, Yogyakarta.
“Semua peserta akan mengenakan sarung sebagai dresscode-nya,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif.
Upacara merupakan puncak acara dari peringatan Hari Santri Nasional 2023. Tema HSN 2023 yaitu “Jihad Santri, Jayakan Negeri”.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi Yogyakarta ke-267, Peserta Lari Marathon TIY42K Diikuti hingga 2.500 Orang
Nadhif menjelaskan maksud diadakannya peringatan HSN 2023 adalah untuk mengingat perjuangan para santri yang dipimpin KH Hasyim Asy’ari dalam mempertahankan Kemerdekaan RI, pada 22 Oktober 1945.
Beberapa kegiatan HSN 2023 akan dimulai pada 13 hingga 22 Oktober 2023. Selain upacara, rangkaian acara lainnya yaitu: resik-resik Pondok Pesantren, Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI), Khotmil Quran dan Istighosah, Pengajian ASN dan Pejabat Pemkot Yogyakarta.
Kabag Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, Enno Retnaningtyas juga menyampaikan bahwa upacara akan diikuti sekitar 1.500 orang santri. Sedangkan untuk acara resik-resik Ponpes diikuti sekitar 1000 orang santri dibantu personel dari Komando Distrik Militer (Kodim) Yogyakarta.
Baca Juga: Promo Menu Best Seller Waroeng Steak Cuma Bayar Rp26.700, Meriahkan HUT Yogyakarta
Nantinya mereka akan disebar ke lima ponpes, yaitu Harun Asy-Syafi’i, Mualimin Muhammadiyah, Mualimat Muhammadiyah, Nurul Ummah, dan Fauzul Muslimin.
Acara resik-resik ponpes ini juga akan mendapat bantuan dari Baznas (Badan Amal Zakat Nasional) Yogyakarta. Bantuan tersebut berupa peralatan kebersihan dan pembuatan Biopori Jumbo di lokasi 5 Pondok Pesantren. ***
