Komunitas Penggrobak Sampah Dukung Afnan-Fokki Maju Pilkada Kota Yogyakarta 2024, Ini Alasannya

- 8 Mei 2024, 11:20 WIB
Balon Wakil Walikota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto berdialog dengan para penggrobak sampah yang mengharapkan pasangan Afnan-Fokki terwujud untuk atasi darurat sampah.
Balon Wakil Walikota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto berdialog dengan para penggrobak sampah yang mengharapkan pasangan Afnan-Fokki terwujud untuk atasi darurat sampah. /Ist/

KABAR SLEMAN - Komunitas Penggrobak Sampah Yogyakarta mengharapkan Muhammad Afnan Hadikusumo dan Antonius Fokki Ardiyanto sebagai bakal calon (balon) walikota dan wakil walikota Yogyakarta dapat terwujud.

Pasalnya, kelompok lapisan masyarakat bawah yang bekerja sebagai jasa pengangkut sampah dari rumah ke rumah dengan gerobak ini sudah sangat mengenal kedua sosok tersebut. Mereka juga menilai Afnan dan Fokki punya komitmen untuk mengatasi darurat sampah di Kota Yogyakarta.

Saat ini, Afnan dan Fokki memang sudah mulai santer dibicarakan warga Kota Yogyakarta di kalangan bawah, bahwa mereka akan maju sebagai walikota besok.

Koordinator Komunitas Penggobak Sampah Kota Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan, Afnan dulu adalah anggota DPD RI yang peduli dengan persoalan sampah. Demikian juga dengan Fokki yang selama kiprahnya menjadi anggota DPRD Kota Yogyakarta sangat memperhatikan nasib penggerobak sampah.

Baca Juga: Fokki Resmi Daftar Bacalon Wakil Walikota Yogyakarta Lewat PDI Perjuangan

Saat ini, menurut Agus, Kota Yogyakarta mengalami darurat sampah, imbas dari kebijakan desentralisasi sampah yang diterapkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) pada 1 Mei 2024, dimana kabupaten/kota di DIY wajib mengelola sampah secara mandiri.

"Di sisi lain, sebagai penggrobak sampah persoalan muncul lantaran kesulitan membuang sampah. Hal itu dikarenakan Pemkot Yogyakarat belum menyediakan tempat pembuangan sampah yang mudah diakses," katanya saat berdialog dengan Fokki di Kawasan kampung Pengok, Demangan, Gondokusuman, Selasa, 7 Mei 2024.

Jika persoalan sampah ini tidak segera diatasi, maka ia mengkhawatirkan penghaslannya akan turun sehingga akan semakin kesulitan menghidupi keluarganya.

"Ini mata pencaharian kami satu-satunya. Saat ini operasional kami naik karena harus mencari pembuangan sampah yang dilarang. Terpaksa kami menyewa truk untuk mendistribusikan sampah ke tempat pembuangan yang tidak dilarang, karena Pemkot belum menyediakan. Di sisi lain kami tidak bisa menaikkan tarif kepada pelanggan," ujarnya.

Baca Juga: Mau Maju Pilkada Serentak 2024 Melalui Pencalonan Perseorangan ? Simak Ini Syaratnya.

Halaman:

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah