Network
KABAR SLEMAN - Kue Keranjang atau dikenal dengan nama "Nian Gao" merupakan kue tradisional Tionghoa yang tak pernah absen dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek.
Kue Keranjang terbuat dari tepung beras ketan dan memiliki tekstur yang kenyal dan lengket. Kue Keranjang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia, dan biasanya dipersembahkan saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Kue ini terkenal dengan rasanya yang manis dan lezat, dan merupakan bagian penting dari perayaan budaya. Nama "Nian Gao" diterjemahkan menjadi "kue tahun", dan diyakini bahwa mengonsumsi kue ini saat tahun baru membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi keluarga.
Baca Juga: Pertunjukan Wayang Potehi dan Barongsai Semarakkan Perayaan Imlek di Atria Hotel Magelang
Kue ini juga dikaitkan dengan harapan akan keberkahan dan kemakmuran yang melimpah di tahun mendatang. Kue Keranjang dulu hanya bisa dibeli di toko-toko tertentu saja, namun kini di berbagai platform online dan menjadi pilihan favorit saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Kue Kerangnjang dibeli atau dibuat oleh keluarga Tionghoa, lalu membawanya sebagai buah tangan ketika mengunjungi kerabat dan kolega saat liburan perayaan Imlek.
Melansir dari jogjaprov.go.id, ada salah satu pembuat kue keranjang legendaris di Yogyakarta yang hingga kini masih eksis, namanya Jimmy Sutanto.
Jimmy adalah generasi ketiga pembuat kue keranjang dengan memanfaatkan eks pabrik roti Arkansas millik sang kakek yang pernah berjaya pada era 1950 silam. Setelahnya pada 1960-an, sang ayah memanfaatkan pabrik roti yang berada di Kampung Ketandan, Ngupasan, Gondomanan,Yogyakarta untuk membuat kue keranjang sampai pada saat ini.
Dengan penuh semangat, Jimmy menceritakan sejarah kue keranjang beserta maknanya. Ada beberapa versi tentang asal muasal kue ini. Versi yang diketahuinya berawal dari peristiwa meluapnya dua sungai kuno di China yaitu Sungai Yangtze dan Sungai Kuning dahulu kala. Bencana alam tersebut membuat rakyat kelaparan.
