Network
KABAR SLEMAN - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut artis yang paling dirugikan setelah ibu kota negara (IKN) pindah ke Nusantara adalah Luna Maya. Hal itu diungkapkannya saat berbincang-bincang di kanal YouTube Brava bekum lama ini.
Penyataan Ridwan Kamil itu sontak membuat Iwet Ramadhan yang saat itu menjadi host terkejut. Pasalnya, ia sama selali tidak menduga dengan pernyataan Emil tersebut.
"Gimana Pak? Sebentar Pak, itu teman saya. Gimana Kok ngomongnya Luna Maya," ujar Iwet.
Baca Juga: Kyai Maman Imanulhaq Tantang Ridwan Kamil Adu Taktik Menang Pilpres
Dengan wajah datar khasnya, Emil kemudian memberikan penjelasan dari jawabannya itu.
"Karena waktu Jakarta masih jadi ibukota, Luma Maya itu artis ibu kota. Nanti pas Ibu Kota pindah ke IKN, statusnya jadi artis daerah," kata Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil).
Kang Emil yang belum lama ini ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kurator IKN ini lantas mengatakan, terkait rate artis daerah dengan artis ibu kota tentunya berbeda.
"Kalau artis daerah kan biasanya main ke kampung-kampung, dangdutan. Tapi kalau artis Ibukota rate-nya mahal kan," jelas Kang Emil.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Belum Ada Investor Masuk ke IKN, Gibran: Bisa Cek Faktanya di Google Sudah Banyak
Kecuali, jika Luna Maya mau pindah ke IKN, maka dengan begitu, ia masih tetap menyandang sebagai artis Ibukota. "Sori ya Mbak Luna," ujar Kang Emil sedikit tersenyum.
"Serius ah Kang," timpal Iwet usai mendenger jawaban guyon dari Ridwan Kamil tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah membangun IKN. Setelah IKN berdiri, Ibu Kota Negara Indonesia yang saat ini berada di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta akan pindah ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pepindahan ibu kota tersebut, status Jakarta berubah menjadi Daerah Khusus.
Ridwan Kamil juga menyinggung Jakarta sebelum menjadi Ibu Kota Negara, merupakan bagian dari wilayah Jawa Barat. Posisinya tidak berbeda dengan Cianjur. Namun ketika pemerintah meminta agar Provinsi Jawa Barat menyerahkan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, statusnya berubah menjadi Daerah Khusus Ibu Kota.
Jika kemudian, Ibu Kota Negara pindah ke Nusantara, maka Jakarta hanya menjadi daerah khusus. Dan nantinya, Jakarta diproyeksikan ke depan menjadi pusat perekonomian Indonesia.***
