Alasan Kenapa di Jepang Banyak Rumah Kosong yang Ditinggalkan Pemiliknya, Coba Kalau di Indonesia!

- 29 Februari 2024, 09:25 WIB
Salah satu rumah di Jepang yang dibiarkan kosong oleh pemiliknya.
Salah satu rumah di Jepang yang dibiarkan kosong oleh pemiliknya. /Tangkapan Layar /YouTube Rezarisa'GATARI

KABAR SLEMAN - Jepang, adalah sebuah negara yang terkenal dengan teknologi canggih, budaya yang kaya, dan arsitektur yang mumpuni. Namun di samping itu, ternyata Jepang juga memiliki fenomena unik yang menarik perhatian dunia, yaitu jumlah rumah kosong tak berpenghuni yang terus meningkat.

Berdasarkan survei perumahan dan tanah oleh pemerintah Jepang, pada tahun 2018 tercatat ada sebanyak 8.49 juta Akiya (sebutan untuk rumah kosong atau ditinggalkan) tersebar di berbagai penjuru, yang sebagian besar ada di pedesaan atau kota-kota kecil.

Jumlah akiya ini bahkan diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal inilah yang kemudian menimbulkan pertanyaan mengapa fenomena ini bisa terjadi?.

Melansir dari tayangan kanal YouTube Rezarisa'GATARI, salah satu alasan utama mengapa di Jepang banyak rumah kosong adalah karena pemilik rumah, khususnya yang masih muda, memilih tinggal di kota-kota besar karena pekerjaan. Sedangkan orang-orang tua mereka yang seharusnya tinggal di rumah, justru harus dititipkan di panti-panti jompo.

Seiring itu, alasan banyak rumah di Jepang dibiarkan kosong karena rata-rata rumah yang ada di perkampungan itu sulit untuk dijual, sehingga akan lebih baik ditinggalkan begitu saja.

Pajak tanah yang kosong lebih mahal dari tanah ada bangunan rumah

Seorang wanita Jepang menunjukkan rumah yang dibiarkan kosong oleh pemiliknya
Seorang wanita Jepang menunjukkan rumah yang dibiarkan kosong oleh pemiliknya /YouTube Rezarisa'GATARI/

Lalu terkait soal pajak. Mahalnya tarif pajak, khususnya tanah pekarangan, membuat pemilik membiarkan bangunan rumah tak berpenghuni itu tetap berdiri.
Sebaliknya, tanah pekarangan yang di atasnya terdapat ada bangunan/rumah, maka pajaknya bisa lebih murah daripada tanah pekarangan tanpa bangunan rumah. Hal ini juga yang membuat pemilik membiarkan rumah berdiri dan tetap kosong.

Meski demikian, pemilik harus membersihkan dan merawat rumah secara rutin agar tetap terjaga, karena jika tidak maka pemilik akan mendapatkan teguran dari pemerintah. Selain itu, jika rumah tidak terurus maka akan membuat rumah itu menjadi rusak, dan nila jualnya akan turun bahkan tidak laku.

Kembali ke soal pajak, jika rumah kosong tidak segera dijual atau tidak laku juga dijual, maka pemiliknya harus terus menerus membayar pajak rumah, dan hal itu akan cukup memberatkan.

Jalan Terakhir Menyerahkan Tanah ke Negara

Banyak rumah kosong tak berpenghuni di Jepang
Banyak rumah kosong tak berpenghuni di Jepang /YouTube Rezarisa'GATARI/

Jika segala upaya sudah dilakukan dan semuanya tidak berhasil, maka hanya ada satu cara yaitu minta tolong ke negara untuk dapat mengurusnya. Dengan alasan, pemilik sudah tidak mau atau tidak sanggup lagi membayar pajak.

Namun untuk hal ini memang tidak mudah, melainkan harus melalu berbagai proses dan seleksi. Pertama, negara akan menyelidikinya terlebih dulu, apakah nantinya bisa atau tidak mengurusnya.

Lalu, jika pemilik terpaksa harus menyerahkannya kepada negara, pemilik juga akan diminta membayar biaya perawatan untuk 10 tahun ke depan. Jadi rumah yang dibiarkan kosong di Jepang itu juga cukup memakan banyak biaya. Jika kondisi di atas sudah tidak dimungkinkan lagi, jalan terakhir pemilik menyumbangkannya kepada pemerintah dalam bentuk tanahnya saja.

Sedangkan jika tanah tersebut masih terdapat bangunan/rumah di atasnya, maka bangunan tersebut harus dihancurkan terlebih dahulu oleh pemilik dengan biaya sendiri. Pemerintah tidak akan mau menerima sumbangan jika tanah tersebut masih ada bangunan/rumah yang berdiri di atasnya.***

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x