KABAR SLEMAN - Amerika Serikat disebut sedang mempertimbangkan kesepakatan senjata baru dengan Israel senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16,25 triliun, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sebuah laporan pada Jumat, 20 April 2024 menyebutkan, paket kesepakatan yang diusulkan Amerika tersebut, sebagai paket terbesar untuk Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Kesepakatan mencakup amunisi tank 120mm senilai 700 juta dolar AS, kendaraan taktis senilai 500 juta dolar AS, dan untuk peluru mortir 120 mm senilai kurang dari 100 juta dolar AS, menurut Wall Street Journal, yang mengutip para pejabat AS.
Baca Juga: Usai Kena Mental Sebut Warga +62 Teroris, Presenter TV Israel Mengaku Cinta Indonesia
Penjualan paket senjata tersebut memerlukan persetujuan Kongres AS yang bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk diselesaikan. Paket itu menjadi tambahan kesepakatan bantuan militer dari yang sebelumnya telah masuk Kongres.
Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS kepada Anadolu.
Saat ini pemerintah Biden tersebut menghadapi serangkaian kritik karena memberikan bantuan militer kepada Israel di tengah laporan bahwa negara itu menargetkan warga sipil di mana lebih dari 34.000 warga Palestina menjadi korban jiwa, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Puma Tidak Lagi Menjadi Sponsor Timnas Israel Tahun Depan, Ini Alasannya
Selain itu, ada laporan kredibel mengenai pelanggaran hukum internasional dan hukum AS, termasuk pemblokiran bantuan Amerika.
Laporan tersebut disiarkan di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel setelah Teheran meluncurkan pesawat nirawak dan menembakkan rudal sebagai balasan atas serangan Israel di gedung konsulat mereka di Suriah pada 1 April, yang menewaskan tujuh anggota militer Iran, termasuk dua komandan tinggi.