Keluarga Tak Percaya, Heru Prastio Jadi Pelaku Mutilasi di Sleman

- 22 Maret 2023, 17:25 WIB
Ibu pelaku mutilasi di Sleman menangis lantaran tak percaya anaknya, Heru Prastio menjadi pelaku pembunuhan keji.
Ibu pelaku mutilasi di Sleman menangis lantaran tak percaya anaknya, Heru Prastio menjadi pelaku pembunuhan keji. /Izza/Kabar Sleman

KABAR SLEMAN – Masyarakat di Dusun Wunut, Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dibuat gempar usai menerima kabar bahwa salah seorang tetangganya yang bernama Heru Prastio ditangkap pihak kepolisian.

Heru Prastio terbukti menjadi pelaku pembunuhan sadis, yakni mutilasi terhadap seorang wanita di sebuah penginapan di Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga tidak menyangka Heru dengan tega menghabisi nyawa seorang wanita bernama Ayu Indriawari dengan cara sangat kejam. Ia memotong-motong tubuh Ayu menjadi 62 bagian.

Baca Juga: Pelaku Mutilasi Sadis di Sleman Ditangkap Tanpa Perlawanan, Ini Namanya

Dari video yang beredar di media sosial sekitar lebih dari 2 menit tersebut, pelaku mutilasi Heru Prastio menceritakan dari awal mula berkenalan dengan korban melalui akun platform media sosial hingga berujung peristiwa mutilasi di kamar mandi sebuah penginapan.

Kedua orang tua pelaku, pasangan Imbuh Cahyono dan Sulasmi sangat syok dan belum mau dimintai keterangan apapun, pasca mengetahui kabar tentang anaknya tersebut.

Pasalnya, selama ini anaknya tersebut tidak pernah menunjukkan gelagat perilaku janggal, Heru adalah anak yang baik dan belum pernah melakukan tindak kejahatan apapun sebelumnya.

Baca Juga: Pelaku Mutilasi di Sleman Sudah Ditangkap di Temanggung

Sementara itu Zaenal Arifin, Kepala Dusun Wunut saat ditemui di rumahnya mengaku sangat kaget dan tidak percaya atas peristiwa penangkapan oleh polisi terhadap warganya itu. Terlebih dalam kasus kejahatan berupa pembunuhan yang sangat ekstrem.

"Memang benar yang beredar di media sosial tersebut adalah warga saya. Saya juga tidak percaya jika Heru Prastio tega melakukan perbuatan sadis dengan cara memutilasi seperti yang beredar. Heru sehari-hari bekerja di Jogjakarta pada sebuah usaha catering dan dekorasi. Dalam satu atau dua bulan, dia bisa pulang sampai 4 kali,” urainya.

Halaman:

Editor: Boim Rosadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x