Network
KABAR SLEMAN–Anggota Komisi IV DPR-RI dari Partai Golkar, Ir. Panggah Susanto menyebut, yang masih menjadi PR terkait masalah ketahanan pangan di Republik Indonesia sejauh ini adalah produktivitas.
Produktivitas sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya pupuk, bibit, dan turunnya harga saat panen raya tiba, begitu juga sebaliknya. Harga akan melambung saat banyak petani yang tidak panen.
“Kalau masalah lahan, tanah di negeri ini saya rasa sangat subur. Hanya tingkat produktivitasnya saja yang masih menjadi PR,” ungkapnya saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar di Dangkel, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Senin (17/4/2023).
Baca Juga: Polres Temanggung Musnahkan Barang Bukti
Guna mengikis problematika tersebut, menurutnya peran Bulog begitu penting dalam menjaga stabilitas harga. Baik itu dalam menentukan tingkat floor price, selling price, harga atas, maupun harga bawah.
“Kalau terlalu tinggi harga komoditas panen, konsumen pasti akan menjerit. Begitu juga saat harga rendah, petani pasti tidak semangat. Inilah peran penting Bulog dalam menjaga keseimbangan harga,” imbuhnya.
Tak hanya peran sentral dari Bulog, Panggah juga meminta agar Badan Ketahanan Pangan dapat memaksimalkan perannya dalam membantu menjaga kestabilan harga di tingkat petani hingga konsumen.
“Seperti saat Ramadan hingga Lebaran. Yang utama itu adalah masalah data. Data persediaan pangan harus benar-benar akurat. Apakah tercukupi ataukah kurang. Supaya tidak ada lagi ribut-ribut masalah impor beras, impor pangan begitu. Data yang benar adalah kunci mutlak menjaga stabilitas ketahanan pangan,” pungkasnya. ***
