Bangga, Mahasiswa UGM Raih Prestasi Tingkat Internasional

- 23 Februari 2023, 21:25 WIB
Tim Fakultas Hukum UGM saat berkompetisi di Paris Perancis
Tim Fakultas Hukum UGM saat berkompetisi di Paris Perancis /Afani Sastro /UGM

 

KABAR SLEMAN - Membanggakan, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dapat mengukur prestasi di tingkat internasional. Dilansir dari laman resmi UGM, prestasi tersebut dihantarkan oleh 7 mahasiswa Fakultas Hukum UGM dalam ajang International Commercial Mediation Competition (ICMC) 18th International Chamber of Commerce 2023.

Tahun ini tim UGM berhasil meraih prestasi yang meningkat, yakni juara 5 dari 48 universitas di dunia yang ikut dalam kompetisi. Sebelumnya, tahun 2021 meraih juara 8 di ajang yang sama.

Untuk diketahui, ICC merupakan salah satu kompetisi mediasi tingkat internasional yang diikuti oleh lebih dari 350 mahasiswa dan coach, serta dipandu 150 mediator profesional dan akademisi dunia. Universitas Gadjah Mada diwakili oleh Kharisma Insani Wibawa, Joy Aaron Tirtha, Olanda Naomi Adhira, Matthew Hedy Tanoto, Raisa Madeleine Pantouw, Arifitra Miftahuda Rambe, dan Aliyya Azziza Nabila Saelan telah berjuang mengikuti seluruh rangkaian kompetisi sejak September 2022.

Baca Juga: Yuk Ikuti, Sayembara Penulisan Cerita Anak Berbahasa Jawa, Cek Info Lengkapnya di Sini!

Anggota tim, Aaron mengatakan, ICMC yang diadakan sama International Chamber of Commerce ini lah yang paling prestise. "Jadi kalau kita mau meraih peringkat atau segala macem, inilah cabang kompetisi yang paling menarik,” ujarnya, seperti dikutip pada Kamis (23/2).

Anggota lain, Olanda mengaku, mereka tertarik dengan kompetisi mediasi ini, karena topik-topik yang dibawakan berkutat pada bidang bisnis, yang mana menjadi konsentrasi pembelajarannya.

Selama empat bulan pelaksanaan kompetisi, Kharisma dan tim benar-benar fokus mempersiapkan diri melalui berbagai latihan. Mereka mengaku cukup kesulitan mengatur jadwal, karena sebagian besar dari anggota tim sudah mengikuti program magang.

“Karena sebagian besar tim kami itu magang dan mayoritas domisili di Jakarta, jadi seluruh proses latihan dilakukan di Jakarta. Padahal harusnya perlombaan seperti ini itu ada karantina,” katanya.

Baca Juga: Kota Jogja Potensial Pengembangan Industri Kreatif, Pj Wali Kota: Yang Menarik Munculnya Bisnis Anak Muda

Karena kondisi tersebut, Kharisma dan tim hanya mendapatkan kesempatan karantina tersebut ketika terbang ke Paris, di mana mereka benar-benar berkumpul dan fokus pada persiapan lomba.

Kharisma menilai, yang menjadi kekuatan utama hingga bisa meraih juara, berkat persiapan selama empat bulan yang akhirnya membuahkan hasil memuaskan. Selain persiapan itu, mereka sejak awal memang sudah tahu tentang topik yang akan dibawa, dan berusaha konsisten dalam latihan.

"Sampai saat ini kita masih nggak nyangka, karena universitas lainnya itu juga bagus-bagus. Mereka juga kebanyakan bukan dari angkatan kita, ada yang di atas kita, bahkan sampai yang S2 juga,” jelasnya.

Menurut Kharisma, konsistensi, disiplin, dan ambisi menjadi kunci utama mereka selama menjalani kompetisi. Meskipun begitu, mereka tetap berusaha enjoy menjalani segala proses dan tahapan, hingga berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.***


 

Editor: Afani Sastro

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah