“Sudah banyak perubahan. Karena itu, perlu ada reformasi di dunia pendidikan, dengan mereformasi kurikulum. Ini tidak bisa lepas dari kebijakan strategis pemerintah,” katanya.
Devendra Nagle menambahkan harapannya konferensi meja bundar ini dapat memperkuat relasi antara Indonesia dan India. Konferensi meja bundar ini memiliki tujuan untuk mencari solusi bersama, supaya tantangan-tantangan bagi universitas di kedua negara ini bisa dijawab. Terutama tantangannya adalah bagaimana adanya sinergi harmoni antara industri dengan perguruan tinggi.
Devendra juga mengharapkan kedua belah pihak juga dapat saling membantu. Dia harapkan antara Indonesia dan India dapat menjalin sinergi dalam dunia pendidikan. “Kami berharap juga perguruan tinggi di Indonesia bisa bermitra dengan perguruan tinggi di India,” ujarnya.
Tim Apriyanto menambahkan, Konferensi Meja Bundar ini mengundang juga sejumlah perguruan tinggi terbaik dari Indonesia, termasuk dari jakarta, Jogja, Bandung dan Surabaya. Ia berharap, konferensi ini mampu menjadi embrio dari perubahan-perubahan mendasar dalam upaya membangun dunia pendidikan di Indonesia, tidak terkecuali di pendidikan tinggi.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja BUMN di PT Sucofindo, Cek Link Resmi Pendaftarannya di Sini
Apriyanto menegaskan, harmonisasiantara dunia pendidikan dan industri, menjadi hal mutlak untuk kemajuan bangsa. Bukan hanya dalam sistem pendidikan yang nantinya menghasilkan output berupa sumber daya manusia, tapi juga dalam bidang riset. Riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi, harus mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi dunia industri.
“Sudah tentu, hasil dari konferensi ini nanti, akan menjadi rekomendasi yang kami sampaikan kepada pemerintah melalui kementerian terkait,” katanya. ***