Network
KABAR SLEMAN—Prambanan menjadi wilayah di ujung timur Kabupaten Sleman. Daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten ini, sejak belasan tahun silam dikenal menjadi salah satu daerah langganan bencana kekeringan saat musim kemarau.
Tapi tak disangka, justru di Prambanan inilah, angka stunting paling rendah di Sleman.
Data pada tahun 2021, kasus stunting di Kapanewon Prambanan masih sebesar 6,4 persen. Namun angka ini menurun menjadi 6,29 persen pada tahun 2022. Angka ini, bahkan masih lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian angka stunting se Kabupaten Sleman, yang masih 6,88 persen.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Pariwisata Prambanan, Toto Suharto, melaporkan bahwa angka stunting di kawasan Kapanewon Prambanan mengalami penurunan.
Toto mengatakan akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi.
Baca Juga: Konsumen Menuding Ada Upaya Kriminalisasi, RUU Kesehatan Sejajarkan Rokok dengan Narkotika
“Dengan semangat bersama, kami akan terus upayakan dengan slogan SMART yang dimiliki Puskesmas Pariwisata Prambanan. Solid, mumpuni, akurat, responsif, dan tangguh,” ujar Toto, di sela-sela acara peresmian Mushola Ibnu Sina di Puskesmas Pariwisata Prambanan, Sabtu 13 Mei 2023.
Keberhasilan Kapanewon Prambanan menurunkan angka stunting, mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama.
