Terungkap, Potensi Traditional Healing and Relaxing Tourism di Sleman Sudah Ada Sejak Perang Kemerdekaan

- 27 Mei 2023, 21:23 WIB
Kustini Sri Purnomo Traditional Healing and Relaxing Tourism di Desa Wisata Tanjung Sleman.
Kustini Sri Purnomo Traditional Healing and Relaxing Tourism di Desa Wisata Tanjung Sleman. /Humas Pemkab Sleman

KABAR SLEMAN—Desa Wisata Tanjung, Kalurahan Donoharjo Kapanewon Ngaglik, ternyata memiliki potensi terkait kesehatan. Potensi ini sudah ada bahkan sejak zaman perang kemerdekaan.

Meski belum modern, cara menjaga dan memelihara kesehatan bagi warga di Tanjung sudah dikenal sejak dulu. Salah satunya adalah melalui jamu tradisional dan pijat.

Tokoh masyarakat di Desa Wisata Tanjung, Saptono Budi Samudra mengungkapkan, kemampuan masyarakat di Tanjung dalam hal menjaga kesehatan sudah dikenal sejak dulu.

“Hasil riset kami, Kantor Kepala Desa Tanjung, ternyata dulunya pernah digunakan untuk rumah sakit. Agaknya, pendirian rumah sakit di desa ini bukan tanpa alasan. Sebab masyarakat secara umum memiliki kemampuan di bidang kesehatan melalui jamu tradisional. Ini sangat berguna bagi para pejuang kemerdekaan kala itu,” kata Sapto yang juga Ketua Panitia Festival Traditional Healing and Relaxing Tourism di Tanjung.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Hidup Minimalis, Agar Hidup Lebih Sehat dan Menyenangkan

Kegiatan digelar di Joglo Tanjung yang terletak di Desa Wisata Tanjung, Kalurahan Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Bupati Sleman Kustini, ikut hadir sekaligus mencanangkan Desa Wisata Tanjung tersebut sebagai Traditional Healing and Relaxing Tourism.

Saptono Budi Samudra, menerangkan bahwa di Desa Wisata Tanjung, ada sebuah rumah joglo yang merupakan cagar budaya dan telah berusia lebih dari 200 tahun.

Joglo tersebut awalnya adalah Kantor Kepala Desa Tanjung, yang kemudian pada saat era perang kemerdekaan Indonesia dialihfungsikan menjadi rumah sakit bagi para pejuang kemerdekaan.

“Atas dasar historis ini, akhirnya kami lakukan penelitian. Dan ternyata keberadaan rumah sakit ini mungkin karena masyarakat di sini punya potensi di bidang kesehatan. Diantaranya pijat tradisional dan kemampuan membuat jamu,” jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, ia menyebut pihaknya bermaksud mengangkat potensi wisata kesehatan di Desa Wisata Tanjung, selain wisata budaya dan pendidikan yang telah menjadi ciri khasnya sejak desa wisata ini didirikan pada tahun 2001.

Baca Juga: 8 Makanan Pantangan bagi Penderita Maag

Upaya ini dilakukan dengan menggelar Festival Traditional Healing and Relaxing Tourism di Desa Wisata Tanjung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 26 sampai 28 Mei 2023. Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya gebyar UMKM, berbagai kesenian tradisional, dan senam masal.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menghadiri sekaligus membuka festival Traditional Healing and Relaxing Tourism yang diadakan di Joglo Tanjung. Kustini juga sekaligus mencanangkan Desa Wisata Tanjung tersebut sebagai Traditional Healing and Relaxing Tourism.

Kustini mengapresiasi serta mendukung penuh pencanangan Desa Wisata Tanjung sebagai Traditional Healing and Relaxing Tourism, guna meningkatkan geliat pariwisata di Desa Wisata Tanjung tersebut.

“Pemkab Sleman akan selalu membantu dan mendorong, agar nanti terjalin kerjasama yang baik,” ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Unhas Dikabarkan Hilang, Sempat Kirim Pesan ke Ibunya: ‘Semuanya Hancur Sekali’

Dikatakan bahwa kearifan lokal seperti pijat tradisional dan produksi jamu yang ada di Desa Wisata Tanjung ini perlu dipromosikan sebagai wisata kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman.

Begitu pun dengan sejarah munculnya kearifan lokal tersebut menurutnya juga perlu diangkat agar wisatawan tertarik untuk mengunjungi Desa Wisata Tanjung.

“Dengan begitu diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini,” kata Kustini. ***

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x