Silungkang Kembali Dihantam Longsor Satu Tewas dan Jalur Trans Sumatera Kembali Lancar

- 4 Mei 2024, 17:25 WIB
Warga Dusun Sungai Cacang, Desa Silungkang Oso saat mencari korban tewas dengan melakukan penggalian material longsor. Korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup tak bernyawa.
Warga Dusun Sungai Cacang, Desa Silungkang Oso saat mencari korban tewas dengan melakukan penggalian material longsor. Korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup tak bernyawa. /Pikiran Rakyat/PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef//
KABAR SLAMAN- Longsor kembali menghantam Desa Silungkang Oso dan Desa Silungkang Tigo, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, akibat hujan deras sepanjang Jumat malam hingga Sabtu pagi, 3-4 Mei 2024.
 
Satu korban tewas terseret material longsor bersama rumahnya yang rata di gulung tanah bernama Rini Maharani 15 tahun, sementara orang tuanya Dasrajat dan ibunya Erlina selamat dari maut, satu saudaranya di informasikan patah jari tangan.
 
Korban merupakan warga Dusun Sungaicacang, Desa Silungkang Oso,  jasadnya tertimbun tanah sejak sekitar pukul 22.00 WIB dan baru di ketemukan warga dan regu penyelamat setempat sekitar pukul 12.30 WIB siang hari ini.
 

Lalulintas Jalan Nasional Trans Sumatera Silungkang Lancar

Hingga pukul 14.00 WIB tadi siang pihak PUPR Sumbar masih melakukan pembersihan material longsor yang terjadi akibat hujan deras semalaman di ruas jalan trans Sumatera Desa Silungkang Tigo, kini lalulintas sudah lancar kembali
Hingga pukul 14.00 WIB tadi siang pihak PUPR Sumbar masih melakukan pembersihan material longsor yang terjadi akibat hujan deras semalaman di ruas jalan trans Sumatera Desa Silungkang Tigo, kini lalulintas sudah lancar kembali

 
Longsor juga menimbun jalan nasional trans Sumatera di Dusun Pasar Usang, dekat pasar, Desa Silungkang Tigo, dan Dusun Kebun Jeruk, Desa Silungkang Oso. Banyak kendaraan terjebak baik dari arah Solok maupun dari arah Sijunjung dan tak dapat bergerak selama hampir 13 jam hingga menimbulkan kemacetan dan kepanikan.
 
Baru sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu 4 Mei 2024 jalan bisa dilalui seluruh kendaraan  terjebak longsor setelah pihak PUPR Sumatera Barat berhasil menyingkirkan bongkahan material tanah menggunakan alat berat jenis eksavator.
 
Dari pantauan jurnalis Pikiran Rakyat PRMN Kabarsleman.com dilapangan, kondisi jalan hari ini sudah bisa dilalui meski harus dilakukan sistim buka tutup karena alat berat masih bekerja keras membersihkan sisa longsoran yang tersisa saat berita ini diturunkan.
 
Tiga warga Dusun Sungai Cacang, Efendi, Wilson, dan Zainal, saksi di wawancarai PRMN kabarsleman.com di lokasi menyebutkan, Peristiwa naas itu diawali setelah hujan deras turun sejak sore 3 Mei 2024. Tak lama berselang, sekitar pukul 22.00 WIB rumah korban tiba-tiba digulung longsor tak bersisa hingga rata dengan tanah.
 
Malam itu juga, cerita Efendi, masyarakat sekitar berjibaku mencari korban, tiga ditemukan selamat yakni, ayah dan ibu serta saudara korban yang dikabarkan bagian jari tangannya patah. Sedangkan korban tewas Rini Maharani baru diketemukan tadi siang sekitar pukul 12.30 WIB.
 
 "Kami sangat kesulitan melakukan pencarian ditengah hujan lebat apalagi tidak bisa menggunakan alat berat karena longsoran berada di daerah tebing. Apalagi, jalan terputus sama sekali menuju ke lokasi disebabkan ada 7 titik longsor yang menitik akses jalan tak bisa ditembus kendaraan hingga hari ini." Ungkap Efendi dan rekannya.
 
Wilson menambahkan, pencarian dan evakuasi korban sangat sulit  dilakukan saat itu. Ada ratusan warga terlibat dalam pencarian korban. Alhamdulillah bisa kami temukan dalam keadaan tertelungkup tertimbun tanah dan angkat ke permukaan sekitar pukul 12.30 WIB hari ini.
 
Kemudian jasad korban di evakuasi warga menggunakan tandu dibantu regu penyelamat dari BPBD dan Tagana ke Puskesmas Silungkang untuk dibersihkan dan dimandikan, kemudian diserahkan kembali ke keluarga untuk di kebumikan sekitar pukul 14.30 WIB hari ini.
 
Sebelumnya, akhir tahun 2023 lalu longsor juga menelan korban tewas di lokasi yang tak jauh dari tempat sekarang dan masih di Dusun Sungai Cacang yang sama. Daerah ini rawan longsor, namun sejumlah warga masih berani mendirikan pemukiman di lereng bukit cukup terjal tersebut.
 
Menurut Sabron, Staf Desa Silungkang Oso, operasi pencarian dan evakuasi korban juga ikut disertai Pj.Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan yang sudah ke Desa Silungkang Oso setelah adanya laporan longsor malam kemarin di 7 titik yang memutus jalan kendaraan satu-satunya di desa tersebut.
 
Jalan tersebut merupakan jalan utama menuju objek wisata Geosite Batu Runcing. Dan lokasi rumah korban berada sekitar 200 meter dari objek Geosite Batu Runcing. Kepala Desa Silungkang Oso saat di konfirmasi tidak berada ditempat, sedang berada di luar daerah melaksanakan dinas luar. 
 
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui jumlah pasti kerugian yang ditimbulkan akibat bencana longsor. Pihak pemerintah daerah melalui BPBD dan pejabat terkait tengah menghitung rinci kerusakan yang diakibatkan bencana tersebut.
 
Dari pantauan di lapangan, banyak kabel dan tiang telepon terputus dan tumbang, begitu juga jaringan kabel dan tiang listrik seperti terdapat di sisi jalur lintas trans Sumatera Desa Muaro Kalaban, dan jalur ke pusat Kota Sawahlunto.***
 
 
 

Editor: Indra Yosef


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah