Network
KABAR SLEMAN – Viral lagi, Artis Rebecca Klopper kini terjerat kembali dalam kasus kontroversial terkait penyebaran video syur yang mirip dengan dirinya. Kejadian ini adalah kedua kalinya setelah sebelumnya ada video syur Rebecca berdurasi 47 detik yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Kasus kali ini melibatkan dua video tidak senonoh yang kembali tersebar dan diduga mirip dengan dirinya. Video pertama berdurasi 11 menit, sementara yang kedua berdurasi 1 menit 40 detik.
Kuasa hukum Rebecca Klopper, Raudhah Mariyah menyampaikan terkait motif dari pelaku yang menyebarkan video tak senonoh itu. Ternyata, penyebabnya diduga kuat akibat dari perasaan sakit hati. Pelaku tidak suka dan merasa cemburu melihat Rebecca menjadi sosok yang lebih baik dan bertemu dengan orang yang lebih baik.
Baca Juga: Rebecca Klopper Sebut Penyebar Video Syurnya Sudah Ditangkap Polisi, Ini Tanggapan Pakar Telematika
Raudhah Mariyah mengatakan telah memiliki beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Rebecca telah menerima ancaman terkait kasus ini. Kasus ini berkaitan dengan motif sakit hati dan berpotensi menimbulkan ancaman serius.
Kuasa hukum Rebecca menjelaskan kasus ini berkaitan dengan kekerasan gender online dengan berbagai macam kekerasan. Hal ini bisa terjadi karena revenge porn adanya manipulasi, kemudian ada pihak yang sakit hati diikuti dengan ancaman.
Revange Porn biasanya dilakukan oleh mantan pasangan atau orang yang memiliki dendam pribadi pada korban. Penilaian ini didasari juga atas kasus serupa yang dialami Rebecca sebelumnya, yang juga dibarengi dengan unsur pemerasan.
Baca Juga: Buntut Viral Video Bentak Siswi Magang di Probolinggo, Suami Luluk Nuril Dicopot dari Jabatan Polisi
Raudhah tidak menjelaskan secara rinci kronologi penyebaran unggahan dugaan video syur mirip Rebecca. Ia hanya mengatakan penyebaran ini dilakukan oleh oknum yang sengaja ingin menjatuhkan kehormatan Rebecca.
Rebecca Klopper sendiri telah melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib. Kuasa Hukum Rebecca mengatakan kasus ini masuk dalam pasal 14 UU Tindak Pidana Kekerasa Seksual. Rebecca Klopper juga diketahui telah mengunjungi Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. ***
