Network
KABAR SLEMAN – Kabar viral datang dari provinsi Hebei, China, tentang seorang wanita yang berpura-pura lumpuh selama 20 tahun. Wanita bernama Wu Guiying ini adalah seorang wanita asal Tionghoa yang sebenarnya tidak pernah mengalami lumpuh. Awal mulanya, dia pernah dipukuli oleh kakak laki-lakinya saat berumur 15 tahun hingga pingsan. Semenjak itu dia beralasan tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Dia mengatakan pada ibunya jika ia tidak bisa berjalan dan tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Akhirnya, ia dirawat sendiri oleh sang ibu selama 20 tahun.
Sebelumnya, sang ibu juga pernah mengajaknya ke dokter agar mendapat bantuan medis. Namun, keluarganya tetap meyakini jika Wu Guiying benar-benar lumpuh. Namun, ibu dari Wu Guiying ini meninggal dunia dan akhirnya ia dirawat oleh orang lain yaitu saudara laki-lakinya yang bernama Wu Guiying.
Baca Juga: 5 Caleg Artis Yang Minim Kesempatan Untuk Melaju Ke Senayan Di Pemilu 2024
Suatu hari, kakak laki-laki dan suaminya sedang pergi bekerja. Namun, pada Mei 2008, anak dari sudara laki-lakinya yang bernama Ngo menciduk Wu Guiying sedang berdiri seperti tidak mengalami sakit apa-apa. Akhirnya ponakan yang melihat Wu Guiying itu langsung memberi tahu orang tuanya.
Awalnya, kakak laki-lakinya tidak percaya ucapan anaknya karena Wu Guiying sudah mengalami lumpuh selama puluhan tahun. Ngo pun tidak punya bukti yang kuat untuk memberitahukan yang dia lihat.
Tetapi, kakak laki-lakinya itu akhirnya menaruh curiga pada Wu Guiying semenjak anaknya mengatakan Wu Guiying bisa berdiri seperti biasa. Akhirnya, dia memasang kamera CCTV setahun kemudian. Akhirnya, terungkaplah bahwa Wu Guiying selama puluhan tahun hanya berpura-pura lumpuh. Saat ditanya oleh kakanya dia masih berdalih jika memang dirinya lumpuh.
Agar lebih yakin lagi, kakanya mengajak Wu Guiying untuk diperiksa ke rumah sakit dan diotopsi. Berdasarkan hasil otopsi, benar saja jika Wu Guiying sehat dan tidak lumpuh.
Seorang psikolog, mengatakan jika kondisi yang diderita Wu Guiying itu bisa saja menderita histeria. Itu merupakan gangguan psikologin dengan emosi yang berlebih. Orang yang mengalami histeria, bisa saja menyadari perilakunya kadang juga tidak. Penyebabnya bisa saja karena trauma psikologis yang parah hingga akhirnya menyebabkan gangguan kepribadian.
