Network
KABAR SLEMAN – Jogja terkenal dengan sejarah dan kebudayaan sehingga memiliki beragam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko memiliki bangunan yang megah dengan panorama alam yang memukau.
Candi ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari kemegahan kerajaan di masa lalu. Candi Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 Masehi dengan memiliki arsitektur khas Jawa Tengah yang menarik.
Diperkirakan, Candi Ratu Boko ini dibangun oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Kemudian diambil alih oleh kerajaan Mataram Hindu. Dibuktikan dengan penemuan Prasasti Abhayagiriwihara yang bertuliskan 792 M.
Baca Juga: Cek Jadwal dan Harga Tiket Pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan Bulan Ini
Namun, pada masa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kumbhayoni, tempat ini berfungsi sebagai keraton. Ia merupakan seorang yang beragama Hindu. Sehingga Candi Ratu Boko ini memiliki corak agama Hindu dan Buddha.
Arti dari Abhaya adalah damai, sementara giri artinya gunung atau bukit. Maka arti dari Abhayagiriwihara adalah biara yang dibangun di sebuah bukit yang penuh kedamaian.
Candi Ratu Boko berada di atas bukit dengan ketinggian 195,97 mdpl yang terbagi menjadi beberapa area bangunan. Sebagian besar situs berupa reruntuhan. Spot yang paling banyak peminat yaitu gerbang utama karena dari sini, kalian bisa menikmati keindahan sunset yang memukau.
Selain gerbang ada juga alun-alun Ratu Boko yang berupa tanah lapang dengan rerumputan hijau. Lokasi ini juga cocok jadi spot foto yang Instagramable. Ada juga gazebo, taman, dan situs reruntuhan di Keraton Ratu Boko.
Baca Juga: Destinasi Wisata Di Sragen Mulai Dari Taman Hingga Candi Bersejarah
Memiliki 5 bangunan di lokasi yang berbeda
Jika berkunjung ke Candi Ratu Boko kalian akan menemukan lima bagian bangunan yang terbagi di beberapa titik lokasi yang berbeda namun tidak terlalu jauh, berikut rincian selengkapnya:
