Sejumlah Fakta Tentang Gua Braholo, Lokasi Kecelakaan Mahasiswa Mapala UNS di Gunungkidul

- 27 Maret 2023, 09:53 WIB
Gua Braholo di gunungkidul
Gua Braholo di gunungkidul /visitingjogja.jogjaprov.go.id

KABAR SLEMAN--Gua Braholo di Tepus Gunungkidul, berlokasi sekitar dua jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota Wonosari. Lokasi ini, sehari terakhir ramai jadi pembicaraan publik, lantaran menjadi lokasi kecelakaan tunggal mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS yang juga anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) PMPA Vagus UNS, Noval Bachrul Ulum (22), ditemukan tewas setelah terpeleset dan jatuh dari bibir Gua Braholo, Minggu (26/3/2023).

Noval warga Tegal Jawa Tengah, mengalami kecelakaan terjatuh ke dasar Gua Braholo, dalam rangkaian kegiatan lapangan MAPALA PMPA Vagus UNS. Sebelumnya, korban datang ke lokasi kejadian bersama sejumlah temannya dari Kampus UNS Surakarta.

Rombongan berangkat dari Solo pukul 07.00 dan sampai di lokasi sekira pukul 09.00 WIB. Saat melakukan persiapan untuk kegiatan susur gua inilah, korban terpeleset dan jatuh ke dalam gua. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.25 WIB. Melalui perjuangan keras, Tim SAR Gunungkidul dibantu warga, aparat kepolisian dan TNI, akhirnya berhasil mengevakuasi korban sekira pukul 16.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia.  

Baca Juga: UNS Berduka, Satu Mahasiswa Anggota Mapala Tewas di Gua Berholo Gunungkidul

Seperti apakah Gua Braholo di Tepus Gunungkidul ini?. Melansir visitingjogja.jogjaprov.go.id, Gua Braholo, ternyata menjadi salah satu gua saksi bisu kehidupan manusia purba. Lokasi Gua Braholo berada di lereng perbukitan di Gunungkidul, dengan ketinggian sekira 357 mdpl.

Artinya, untuk mencapai mulut Gua braholo, pengunjung harus rela berjalan menaiki beberapa anak tangga, karena lokasinya yang berada di lereng bukit.

Kedalaman gua berbeda-beda akibat proses ekskavasi yang dilakukan oleh para peneliti pada tahun 1994 sampai 2000. Dari informasi yang tertera di depan mulut gua, proses ekskavasi tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta yang dipimpin oleh Prof Truman Simanjuntak.

Dalam proses ekskavasi ini ditemukan beberapa tembikar, sisa biji-bijian hingga sisa-sisa fauna seperti rusa, monyet ekor panjang, musang, bahkan kulit kerang dan manik-manik. Ditemukan juga peralatan dari batu yang berasal dari 6-12 ribu tahun yang lalu.

Selain ditemukan sisa fauna, alat-alat batu, dan cangkang moluska, ditemukan juga kuburan 10 kerangka manusia purba dengan ras Australomesoid di Gua Braholo yang dipercaya sebagai nenek moyang manusia yang hidup di Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x