Bukan Melulu Ekonomi, Kemajuan Wisata Tebing Breksi Membawa Dampak Besar bagi Masyarakat

- 30 Mei 2023, 12:00 WIB
Kirab gunungan berisi hasil bumi, memeriahkan kegiatan Gumregah Culture Festival 2023 di Kalurahan Sambirejo Prambanan.
Kirab gunungan berisi hasil bumi, memeriahkan kegiatan Gumregah Culture Festival 2023 di Kalurahan Sambirejo Prambanan. /istimewa/

“Ya salah satunya, dengan menghidupkan kembali seluruh potensi pelaku seni dan budaya di Sambirejo. Saat ini pariwisata berjalan cepat dan harus diimbangi dengan perkembangan budaya. Pariwisa tentu meningkatkan ekonomi dan budaya tentu akan meningkatkan kekuatan moral warga,” katanya.

Kirab budaya dalam rangkaian merti desa di Kalurahan Sambirejo
Kirab budaya dalam rangkaian merti desa di Kalurahan Sambirejo istimewa

Jika peningkatan ekonomi terjadi tanpa diimbangi dengan kekuatan moral, lanjut Wahyu, maka akan berdampak pada hubungan yang tidak baik dalam rumah tangga warga. Begitu juga di pemerintahan. “Unggah ungguh, subo sito dan lainnya akan bisa hilang saat perekonomian warga meningkat. Makanya budaya kami kuatkan,” kata Wahyu.

Baca Juga: Gratis di Tebing Breksi, Gumregah Culture Festival 2023 Kalurahan Sambirejo

Dengan semangat menguatkan budaya ini pula, Pemerintah Kalurahan Sambirejo bersama masyarakat dan didukung pengelola Taman Tebing Breksi, sejak Jumat (26/5/2023) menggelar aktivitas budaya Merti Desa bertajuk “Gumregah Culture Festival 2023”.

Saat puncak kegiatan Merti Desa, Minggu (28/5/2023) digelar kirab gunungan dan dipungkasi dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Kirab gunungan ini, kata Wahyu, merupakan bakti masyarakat atas hari lahir Kalurahan Sambirejo ke-96.

Untuk pentas wayang kulit dengan dalang cilik Ki Yusuf Ganendra dari Gunungkidul, sengaja memilih lakon “Jumenengan Parikesit”, yang membawa makna pengharapan dari warga dan pemerintah Kalurahan di Sambirejo, agar ke depan terus berjalan dengan baik dan sesuai harapan warga. “Pemerintahan bisa berjalan handarbeni, gemah ripah loh jinawi dengan konsep memayu hayuning bawana,” kata Wahyu.

Sebagaimana diberitakan, rangkaian kegiatan Merti Desa diawali dengan kegiatan nyekar ke makam para leluhur pamong kalurahan, dilanjutkan dengan parade jathilan dan ditutup dengan kirab budaya yang menghadirkan delapan gunungan hasil bumi dari seluruh padukuhan di Sambirejo dan pentas wayang kulit.

Baca Juga: Terungkap, Potensi Traditional Healing and Relaxing Tourism di Sleman Sudah Ada Sejak Perang Kemerdekaan

“Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk terus melestarikan budaya masyarakat. Alhamdulillah warga tampil maksimal dan diharapkan bisa mendukung aktivitas pariwisata,” kata Ketua Panitia Dwi Santoso.

Halaman:

Editor: Diasta Rama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x