Network
KABAR SLEMAN - Program kepemilikan mobil listrik menjadi salah satu program pemerintah pusat yang harus dijalankan di daerah-daerah. Hanya saja untuk pembeliannya kadang terkendala masalah pengadaan yang butuh waktu beberapa tahun.
Untuk itu, dibutuhkan bentuk kerja sama dengan industri asuransi agar program kepemilikan mobil listrik ini bisa dijalankan.
Gubernur Daerah Istimewa Yogjayakta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X berkeinginan untuk menggandeng industri asuransi dalam merealisasikan program pemerintah tersebut.
Baca Juga: Kunjungi Keraton Yogyakarta, Kaisar Naruhito Disambut Sri Sultan
Menurut Sri Sultan, kerja sama dengan industri asuransi dalam program pengadaan mobil listrik oleh daerah bisa lebih mudah dilakukan, sekaligus mendukung keberhasilan program pusat.
“Pusat mengimbau agar daerah membeli mobil listrik. Dan kami sudah mencoba pengadaannya tahun ini, tapi ternyata mobil listriknya baru bisa didapat akhir 2024. Tentu yang seperti ini tidak bisa, masak pembelian mobil harus multiyears, akhirnya batal membeli. Nah, pada program semacam inilah kerja sama dengan industri asuransi bisa dilakukan,” papar Sri Sultan, usai membuka The 1th Indonesian Insurance Summit di Hotel Royal Ambarrukmo pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Dalam kesempatan ini, Sri Sultan pun mengungkapkan apresiasinya kepada Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atas perannya dalam turut membentuk dan menavigasi arah perasuransian Indonesia. Kontribusi AAMAI dalam membangun fondasi kokoh bagi industri perasuransian telah terbukti nyata melalui berbagai peningkatan kuantitas maupun kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Cerita di Balik Penghargaan Adibhakti Sanapati dari BSSN untuk Sri Sultan HB X
“AAMAI telah membuktikan kepeduliannya terhadap peningkatan mutu sumber daya manusia industri asuransi, baik tingkat awal hingga manajemen tertinggi. AAMAI telah memperkaya pengetahuan dan teknologi asuransi. Ini tidak hanya memberikan nilai lebih bagi para profesional di bidang asuransi, tetapi juga membuka peluang bagi yang ingin berkarya di industri perasuransian,” papar Sri Sultan.
Menurut Sri Sultan, meningkatnya ekspektasi publik, perkembangan teknologi, perubahan iklim global, dan ketidakpastian geopolitik adalah ujian bagi daya tahan industri asuransi. Namun Sri Sultan yakin, dengan semangat kolaboratif dan inovasi yang tidak terbatas, dunia asuransi akan mengatasi semua tantangan ini dan menjadikan masa depan asuransi Indonesia semakin baik.
