PT PG Rajawali II Mulai Giling Tebu Pekan Kedua Mei, dari PG Tersana Baru Lanjut Sindanglaut dan Jatitujuh

- 25 April 2024, 20:20 WIB
Sekretaris Corporate PT PG Rajawali II, Karpo B Nursi,
Sekretaris Corporate PT PG Rajawali II, Karpo B Nursi, /Andi/

KABAR SLEMAN - Proses giling tebu di beberapa pabrik gula di wilayah PT PG Rajawali II akan dimulai pada pekan kedua Mei 2024. Penugasan impor juga diharapkan dapat meningkatkan pasokan gula ke pasar.

Menurut Sekretaris Corporate PT PG Rajawali II, Karpo B Nursi, proses giling tebu akan dimulai dari PG Tersana Baru pada minggu kedua Mei.

"Proses ini dimulai dari sejumlah tradisi pesta rakyat yang merupakan bagian dari kearifan lokal. Setelah itu, proses giling akan dilanjutkan ke PG Sindanglaut dan PG Jatitujuh," kata Karpo, Kamis, 25 April 2024.

Baca Juga: M Dany Jaelani Siap Bertarung di Bursa Pilwalkot Cirebon

Karpo menyebutkan bahwa luas lahan tebu di tiga pabrik tersebut mencapai 18 ribu hektar. Dari luas lahan tersebut, ditargetkan akan dihasilkan 1,2 juta ton tebu.

"Dari jumlah tersebut, diharapkan bisa menghasilkan 86 ribu ton gula dengan target rendemen 7,5 persen," jelas Karpo.

Selain menghasilkan gula dari lahan tebu yang ada, grup RNI juga telah mendapatkan penugasan untuk melakukan impor gula sebanyak 100 ribu ton yang akan dibagi tiga, yaitu untuk RNI 1, RNI 2, dan pabrik gula Candi Baru.

"Namun, komposisi impor tersebut masih belum diketahui karena persetujuan impornya belum turun," ujar Karpo.

Baca Juga: Kapolresta Cirebon Hadiri Peringatan Hari Kartini Tingkat Kabupaten

PT PG Rajawali II
PT PG Rajawali II

Dengan dimulainya proses giling tebu dan penugasan impor, Karpo berharap dapat meningkatkan pasokan gula pasir di pasar dan mencegah lonjakan harga.

Menurut Karpo, produksi gula di Jawa Barat masih belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

"Kebutuhan gula di Jawa Barat mencapai 600 ribu ton, sedangkan produksi pabrik gula hanya 86 ribu ton," ungkap Karpo.

Untuk memenuhi kebutuhan gula di Jawa Barat, juga dibantu oleh pabrik gula di Lampung.

Baca Juga: Pelanggan Kereta Api di Daop 3 Cirebon Naik 17 Persen Selama 11 Hari Angkutan Lebaran 2024

Karpo juga menambahkan bahwa saat ini minat petani untuk menanam kembali tebu cukup tinggi, terutama karena harga gula yang tinggi dan minim risiko.

RNI juga menerapkan pola kemitraan yang sejajar dengan petani tebu, dengan menyediakan kebun bibit dan memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank.

"Hasil panen tebu dari petani akan dibeli oleh kami," tambah Karpo. (andie)***

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah