Pelaksanaan Upacara Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan dipimpin oleh seorang pendeta didampingi oleh para wasi. Dilaksanakan pada siang hari atau matahari tepat berada di atas kepala.
Setelah Upacara Tawur Agung Kesanga, pada sore harinya (kalau di Bali), dilanjutkan dengan prosesi pengerupukan. Melansir situs resmi Pemerintah Kota Denpasar, ngerupuk merupakan upacara yang dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala atau kejahatan yang dilakukan sore hari (sandhyakala) setelah dilakukan upacara mecaru.
Upacara ini dilakukan dengan cara menyebar nasi tawur. Kalau di Bali, nasi tawur disebar di pekarangan rumah, mengobori rumah, serta memukul benda-benda apa saja untuk menciptakan suara ramai. Hal ini dilakukan untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh. Adapun ogoh-ogoh merupakan simbol hal-hal negatif yang bisa mengganggu umat Hindu.
Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Polres Temanggung Blusukan ke Pasar
Namun untuk Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Selasa (21/3/2023) seluruh rangkaian upacara akan ditutup dengan Kirab Budaya dan pawai Ogoh-Ogoh Sakral dan Ogoh-Ogoh Bertema (seperti Ogoh-Ogoh 3 Warna) serta Gunungan Candi Prambanan. Acara penutupan ini, berdasarkan runadwon atau jadwal yang disampaikan panitia, akan dilaksanakan mulai pukul 13.30 hingga 17.30 WIB. ***