Hari Waisak 2567 BE Jatuh Pada 6 Mei 2023?, Ini Penegasan dari Kemenag

- 3 Mei 2023, 13:29 WIB
Ilustrasi hari waisak.
Ilustrasi hari waisak. /NTARA FOTO/Anis Efizudin

KABAR SLEMAN - Hingga saat ini masih banyak beredar pertanyaan seputar perayaan Waisak di Indonesia, apakah jatuh pada 6 Mei 2023?. Pada artikel ini akan menjawab pertanyaan seputar tanggal 6 Mei 2023 apakah Hari Waisak atau bukan.

Hari Waisak memang jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya karena didasarkan pada perhitungan kalender lunar atau bulan. Namun, umumnya perayaan Hari Waisak jatuh pada bulan Mei pada kalender Gregorian.

Untuk tahun 2023, banyak pertanyaan terkait Hari Waisak yang diprediksi jatuh pada bulan Mei ini. Namun, perlu diingat bahwa tanggal pastinya dapat berbeda-beda tergantung pada perhitungan kalender yang digunakan dan daerah tempat perayaan.

Baca Juga: Penembakan di Kantor MUI Pusat, Dua Pegawai Terluka

Sementara Kementerian Agama (Kemenag) sudah jauh-jauh hari menegaskan bahwa perayaan Waisak 2567 Buddhis Era (BE) jatuh pada 4 Juni 2023.

Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi, menyatakan bahwa sudah ada surat keputusan bersama / SKB 3 Menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Tenaga Kerja, mengenai penetapan hari Waisak tahun ini.

"Waisak 2567 BE bertepatan 4 Juni 2023. Ini juga sudah terakomodir dalam SKB 3 Menteri. Jadi masyarakat, utamanya umat Buddha, tidak perlu bingung lagi," terang Supriyadi seperti dikutip kabarsleman.com dari prfmnews.id, Rabu, 3 Mei 2023.

Supriyadi menjelaskan, bahwa peringatan detik-detik Waisak hanya ada di Indonesia dengan menggunakan patokan Astronomi Universal.

Baca Juga: Arti dan Makna Ucapan Minal Aidin Wal Faizin dalam Konteks Idul Fitri

Warisan pendahulu umat Buddha ini sebagai sesuatu yang khas Indonesia, sekaligus melambangkan persatuan dan kesatuan umat Buddha dari berbagai penggunaan kalender lunar (Tionghoa, Jawa, Bali) dan tradisi agama yang berbeda-beda.

"Pedoman yang dipergunakan dalam penetapan hari raya Tri Suci Waisak dan hari besar Buddhis lainnya di Indonesia adalah Purnama-Sidhi berdasarkan perhitungan Astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern," jelasnya.

 

Hari Raya Waisak: Makna dan Sejarah Penting dalam Kehidupan Buddha

Hari Raya Waisak merupakan hari penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Hari ini diperingati sebagai momen penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, yang dikenal sebagai Buddha.

Sejarah Hari Raya Waisak bermula dari kisah kehidupan Siddharta Gautama, yang lahir pada tahun 563 SM di Lumbini, Nepal. Ia dilahirkan sebagai putra seorang raja yang hidup dalam kemewahan. Namun, suatu hari ia keluar dari istana dan melihat penderitaan di luar sana, seperti orang miskin, orang sakit, dan orang tua. Ia merasa prihatin dan ingin mencari jalan keluar dari penderitaan tersebut.

Siddharta Gautama kemudian meninggalkan istana dan mencari kebenaran dalam kehidupan, dengan melakukan meditasi dan berpuasa selama bertahun-tahun. Akhirnya, pada usia 35 tahun, Siddharta Gautama mencapai pencerahan saat meditasi di bawah pohon Bodhi. Ia menyadari bahwa jalan keluar dari penderitaan adalah dengan mempraktikkan jalan tengah, yang menghindari kedua ekstrem baik kelebihan maupun kekurangan.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan 1 Syawal atau Idul Fitri Jatuh pada Hari Sabtu, 22 April 2023

Setelah mencapai pencerahan, Siddharta Gautama menjadi Buddha dan mulai mengajarkan ajaran-ajarannya kepada orang lain. Pada saat itulah Buddha pertama kali memperingati Waisak. Waisak sendiri berasal dari bahasa Sanskerta "Vaishakha" yang merujuk pada bulan ke-2 dalam kalender Hindu. Pada bulan ini, umat Buddha memperingati tiga momen penting dalam kehidupan Buddha, yaitu kelahiran, pencerahan, dan parinirvana (kematian).

Hari Raya Waisak memiliki banyak makna bagi umat Buddha. Pertama-tama, Waisak merupakan momen untuk mengingat dan menghormati ajaran Buddha. Selain itu, Waisak juga menjadi momen untuk merenungkan hidup dan menjalankan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebaikan hati, kedamaian, dan kesederhanaan.

Bagi umat Buddha, Waisak juga menjadi momen untuk berbakti kepada orang lain dan memberikan sumbangan bagi kebaikan bersama. Selain itu, pada Hari Raya Waisak, umat Buddha juga melakukan berbagai kegiatan keagamaan seperti melakukan persembahan bunga, melakukan meditasi bersama, dan melakukan perayaan dengan sukacita.

Dalam kesimpulannya, Hari Raya Waisak memiliki arti yang sangat penting bagi umat Buddha. Waisak bukan hanya momen untuk merayakan tiga momen penting dalam kehidupan Buddha, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan ajaran Buddha dan berbakti kepada orang lain. ***

Editor: Boim Rosadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x