Network
KABAR SLEMAN – Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep diisukan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Merespons ini, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, mengingatkan Kaesang untuk tidak terburu-buru dalam menentukan karier politik.
Isu bergabungnya Kesang ke PSI, setelah akun media sosial Instagram PSI menampilkan gambar dan suara yang mirip dengan Kaesang.
“Belum tahu kita, apa beliau mas Kaesang itu sudha memutuskan. Tapi saran saya adalah untuk masuk organisasi parpol itu ojo kesusu, ojo grusa grusu,” kata Djarot.
Djarot menyarankan, Kaesang seharusnya dapat mempelajari terlebih dahulu sebelum memutuskan karier politiknya. Hal itu bisa dilihat dari AD/ART partai tersebut.
Baca Juga: Kaesang Siap Maju di Pemilihan Walikota Depok 2024, PKS: Nggak Perlu Khawatir
“Kemudian dipelajari juga apakah ideologi dari partai tersebut, dan apakah ideologi itu benar-benar bisa diterjemahkan di dalam program perjuangan partai. Bisa juga dilihat, dievaluasi atau direnungkan, atau dipelajari bagaimana tata kelola organisasi parpol itu,” ucap Djarot.
Namun, keputusan untuk terjun ke politik merupakan hak Kaesang. Ia tak memungkiri, PDIP mengatur satu keluarga inti tidak boleh berbeda partai. Tetapi, itu berlaku bagi yang masih menjadi tanggungan orang tua.
“PDIP itu ada aturan, kita sudah terikat aturan, tidak boleh di dalam satu keluarga inti itu berbeda partai. Satu keluarga itu apa misalkan suami istri. Apalagi? anak. Itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti,” tegas Djarot.
“Kemudian kalau di luar keluarga inti apa? Nah ini menjadi catatan, misalnya saya punya adik, sudah berumah tangga, kemudian dia menjadi pengurus partai lain, itu catatan bagi saya, berarti saya tidak mampu untuk melakukan proses pendidikan politik, proses penyadaran, proses yang menyangkut persoalan pilihan politik kepada adik saya. Evaluasi bagi saya,” imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan dengan Presiden Korea Selatan di Istana Merdeka
