Network
Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan dengan Presiden Korea Selatan di Istana Merdeka
Banyak yang merasa terkejut dengan tindakan ini mengingat presiden biasanya tidak terlibat dalam urusan pemakaman tokoh-tokoh yang bukan pejabat pemerintahan.
Namun tindakan ini memunculkan berbagai spekulasi dan interpretasi di kalangan masyarakat. Ada sejumlah kalangan menilai jika tindakan Presiden Jokowi ini sebagai bentuk keprihatinan dan empati terhadap menghadap keluarga yang ditinggalkan oleh narapidana yang dieksekusi mati.
Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa presiden mencoba mendekatkan diri kepada para pendukung Panji Gumilang yang merasa terpukul oleh pelaksanaan hukuman mati yang sangat tragis tersebut.
Dalam suasana duka tersebut Jokowi tampak berdiri di dekat makam dan mengucapkan doa serta memberikan penghormatan terakhir walaupun Panji adalah seorang terpidana mati.
Tindakan melayat Sang Presiden ini bisa dianggap sebagai bentuk refleksi atas beratnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang pemimpin negara. Di sisi lain ada yang menilai bahwa tindakan Presiden ini memiliki motivasi politik tertentu.
Pemilihan umum akan segera datang dan kehadiran presiden di pemakaman Al Zaytun bisa dianggap sebagai upaya untuk memperoleh dukungan dan simpati dari sebagian masyarakat yang mungkin mempunyai pandangan yang berbeda terkait pelaksanaan hukuman mati.
Karena dari sisi politik segala tindakan bisa saja mempunyai motivasi yang kompleks dan keputusan Jokowi untuk melayat bisa saja memiliki nuansa politik yang sangat dalam.
Baca Juga: Jokowi buka Rapimnas Jaringan Kemandirian Nasional atau Jaman di Cirebon, Massa Teriaki Pak..Bapak!
