Network
KABAR SLEMAN - DPR RI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI sepakat menentukan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 sebesar Rp93,4 juta.
Dari jumlah tersebut, besaran yang harus dibayar oleh jemaah haji yakni Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih)senilai Rp56.046.172 atau 60 persennya.
Sementara sisanya sebesar Rp37.364.114, merupakan biaya yang harus dibayar oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dari hasil investasi keuangan haji, efisiensi PIH, dan sumber lainnya.
Baca Juga: Masa Tunggu Haji 31 Tahun, Jateng Hanya Berangkatkan 33.777 CJH di 2024
Kasubdit Pengelolaan Keuangan Operasional Haji (PKOH), Ditjen PHU Kemenag RI Suratman, mengatakan, BPIH maupun biaya yang harus dibayarkan calon jemaah haji (CJH setiap tahunnya terus meningkat.
"Karena ada beberapa perubahan menyesuaikan kurs dollar dan Arab Saudi," ujar Suratman dalam Sosialisasi Kebijakan Anggaran Operasional Haji Tahun 1455 H/2024 M, di Hotel Trio Magelang, Senin, 11 Desember 2023.
Suratman menyebut, BPIH pada 2024 ini nilainya sebesar Rp93.410.286. Bipih yang dibayarkan per jemaah tahun 2024 adalah sebesar Rp56.046.172 atau sebesar 60 persen. Jumlah ini meningkat dibanding 2023, yakni sebesar Rp49.812.700,26.
Bipih itu meliputi biaya penerbangan sebesar Rp33.427.838, akomodasi di Mekkah Rp17.596.800, dan sebagian akomodasi Madinah Rp653.534. Kemudian, biaya hidup (living cost) Rp3.120.000, dan biaya visa sebesar Rp1.248.000.
Baca Juga: Debat Capres Cawapres 2024: Jadwal, Tema, Panelis, dan Link Live Streamingnya
Kemudian, sisanya akan diambil dari nilai manfaat keuangan haji. Rata-rata per jemaah mendapat sebesar Rp37.364.114 atau 40 persen dari Rp93,4 juta. Nilai manfaat itu meliputi komponen BPIH di Arab Saudi dan komponen BPIH di dalam negeri.
