Network
KABAR SLEMAN – Acara debat perdana calon presiden (capres) pertama telah dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023 di Kantor KPU Pusat. Banyak momen menarik yang terjadi saat debat berlangsung.
Salah satu momen menarik itu adalah ketika capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Anies Baswedan saling buka kartu saat debat dalam pembahasan pilar demokrasi Indonesia.
Hal ini bermula dari Anies yang mendapat pertanyaan dari moderator tentang penguatan partai politik (parpol) yang disebut menjadi salah satu pilar demokrasi Indonesia.
Baca Juga: Debat Capres: Prabowo Tanggapi Soal Isu Pelanggaran HAM
Dalam jawaban yang diutarakan oleh Anies, ia menyinggung tentang beberapa aspek demokrasi yang kini dianggap masih bermasalah.
“Satu, adanya kebebasan berbicara. Yang kedua, adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah. Yang ketiga, adanya proses pemilu dan proses pilpres yang netral transparan, jujur dan adil,” jelasnya.
Prabowo diberi kesempatan untuk menanggapi pernyataan yang diungkapkan oleh Anies. Capres nomor urut 2 ini mengungkit tentang pencalonan Anies dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Menurut Prabowo, beberapa aspek tantang demokrasi yang sudah dipaparkan oleh Anies tersebut merupakan hal yang berlebihan.
“Mas Anies Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu dan ini, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa,” jelas Prabowo.
“Saya yang mengusung Bapak, kalau demokrasi kita tidak sejalan, tidak mungkin anda jadi gubernur,” tambahnya.
