Banjir Lahar Marapi Agam Hantam Berbagai Nagari, Aparat Evakuasi Korban Badan Geologi Keluarkan Rekomendasi

- 6 April 2024, 07:44 WIB
Aparat TNI, Polri, BPBD Agam dan sejumlah  bersama relawan berjibaku melakukan evakuasi korban banjir lahar dingin Merapi Kabupaten Agam , Jumat petang ,5 April 2024 belum diketahui korban jiwa dan jumlah kerugian yang ditimbulkan
Aparat TNI, Polri, BPBD Agam dan sejumlah bersama relawan berjibaku melakukan evakuasi korban banjir lahar dingin Merapi Kabupaten Agam , Jumat petang ,5 April 2024 belum diketahui korban jiwa dan jumlah kerugian yang ditimbulkan /Pikiran Rakyat/PRMN/Kabar Sleman/Indra Yosef/Dok.BPBD/
KABAR SLEMAN -   Aliran lahar dingin Gunung Marapi Sumbar membuat hubungan Padangpanjang - Bukitinggi terputus, disertai ruas jalan antar nagari di dua  kabupaten, yakni Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, banyak warga dan kendaraan terjebak banjir. hingga berita ini diturunkan, belum didapat informasi korban jiwa dan total  kerugian materil.
 
Banjir lahar muncul di lokasi Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang membuat putusnya hubungan Nagari Batabuah dan Nagari Lasi, sedangkan banjir lahar yang terjadi di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto memutus hubungan antara kita Padangpanjang dengan Kota Bukitinggi. Saat ini para relawan, TNI Polri, BPBD serta Tim SAR bekerja keras melakukan evakuasi warga dan menyingkirkan material bawaan air bah lahar dingin.
 
Lahar erupsi Gunung Marapi terseret hujan yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu menurut warga bernama Asrul terjadi sekitar pukul 16.00 WIB petang, Jumat 5 April 2024, ditengah hujan lebat dibeberapa tempat dan saat warga tengah mulai menyiapkan hidangan berbuka puasa Ramadhan 1445 Hijriyah.
 
Akibat aliran lahar dingin meluncur deras dari gunung Merapi beberapa permukaan ruas jalan seperti membentuk anak sungai. Sungai atau lurah serta selokan air tak berfungsi maksimal diduga dangkal dan tak berfungsi untuk menampung debit lumpur lahar merapi yang mengalir deras.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam Budi Prawira Negara kepada sejumlah wartawan mengatakan, peristiwa banjir lahar terjadi sekitar pukul 16.00 WIB menimpa sejumlah nagari (sama dengan desa) di Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, yang masuk dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Agam. 
 
Satuan Polri, TNI, BPBD, Tim SAR  dan masyarakat terlihat berjibaku membantu evakuasi warga yang terjebak. Tak sedikit kendaraan roda dua dan kendaraan jenis lainnya mengalami macet serta tak mampu menghindar dari derasnya aliran lahar dingin. Aparat minta warga waspada dan segera menghindar menyelamatkan keluarganya terseret lumpur lahar.
 
Berdasarkan informasi warga Sungai Pua Syafri, bencana lahar dingin juga menimpa daerahnya yang mengakibatkan akses jalan di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Agam, terputus aliran. Dia menyampaikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya sejumlah rumah warga dan lahan pertanian rusak.
 
Gunung Merapi, berada dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dengan puncak tertinggi berada pada koordinat 0o22' 47,72" LS - 100o 28'16,71" BT atau 2891 mdpl yang di pantau terus secara visual dari Pos Pengamatan Gunung Api di Jalan Pro Hazarin Nomor 168 Kota Bukittinggi.
 
Berdasarkan rilis yang beredar dan diterima Pikiran Rakyat PRMN kabarsleman.com menyebutkan, rekaman seismograf Pos pantauan Merapi sekitar pukul 14:00-15:30 kemarin sempat merekam getaran/Tremor dari curah hujan lebat yang turun di puncak Merapi yang mengakibatkan banjir lahar dingin di Bukit Batabuah Kecamatan Canduang yang memutus jalan Bukit Batabuah - Lasi. 
 
Kemudian Nagari Aia Angek Kecamatan X Koto yang memutus jalan utama Padangpanjang - Bukittinggi. Serta di Kecamatan Sungai Pua yang sungainya mengalir ke Kecamatan Batipuah. Dikatakan, dalam rekaman seismograf  hingga pukul 18:53 WIB kemarin hujan  di indikasikan hujan masih turun disekitar wilayah Merapi.
 

Badan Geologi Keluarkan Rekomendasi

Sejumlah kendaraan terjebak lahar dingin. Badan Geologi mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar masyarakat waspada dan hindari aliran sungai berhulu dari puncak Merapi
Sejumlah kendaraan terjebak lahar dingin. Badan Geologi mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar masyarakat waspada dan hindari aliran sungai berhulu dari puncak Merapi

 
Melihat kondisi itu , Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dr.Ir.Muhammad Wafid,AN,M.Sc menghimbau agar masyarakat untuk sementara waktu menjauhi bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak  Gunung Merapi. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan menghindari terjadinya kondisi yang tak di inginkan. Menurut beliau hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Marapi masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi sebagai berikut:
 
Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
 
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta menggunakan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
 
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
 
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Tanahdatar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
 
Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.g o.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).***

Editor: Indra Yosef


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah