Wabup Sleman, Danang Maharsa, Imbau Masyarakat Budayakan Hemat Air Bersih Jelang Kemarau

9 Juni 2024, 11:39 WIB
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat menyerahkan bibit pohon buah kepada kelompok petani di wilayah Jering VIII, Sidorejo, Godean, Sabtu, 8 Juni 2024. /ANTARA/

KABAR SLEMAN - Menghadapi musim kemarau di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, masyarakat wilayah setempat diimbau untuk membudayakan hemat penggunaan air bersih.

Imbauan itu disampaikan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa saat menyerahkan bibit pohon buah kepada kelompok petani di wilayah Jering VIII, Sidorejo, Kapanewon Godean, Sabtu, 8 Juni 2024.

"Kuantitas air bersih diperkirakan bakal terus menyusut seiring datangnya musim kemarau yang menyebabkan intensitas hujan berkurang, karena itu masyarakat agar mulai membudayakan hemat penggunaan air bersih," kata Danang, mengutip dari Antara.

Baca Juga: Lowongan Kerja Sleman Terbaru Untuk Lulusan SMA dan SMK - Advertiser Di Sogan Batik

Danang mengatakan, jika upaya tersebut adalah langkah antisipasi potensi terjadinya bencana kekeringan di musim kemarau mendatang.

Selain itu, Danang juga berharap kepada masyarakat untuk mulai mengoptimalisasi sumur dan saluran air agar kesulitan air bersih dapat terhindari, meskipun tahun ini diperkirakan kemarau basah.

Ia mengatakan, langkah lain yang perlu dilakukan masyarakat adalah memasifkan gerakan penanam pohon, terutama pohon penyangga air demi keberlangsungan keseimbangan alam dan merawat lingkungan.

"Masyarakat harus gemar melakukan gerakan penanaman pohon. Kalau tidak mulai dari sekarang, kapan lagi. Biarkan anak cucu kita yang kelak akan menikmatinya," ujarnya.

Baca Juga: ADiTV Berhenti Beroperasi: PWI Sleman Apresiasi Sudah Jalankan Fungsi Jurnalistik dengan Baik

Lebih lanjut, Danang menyampaikan optimismenya jika dampak kemarau tahun ini tidak separah pada 2023 lalu. Sebab berdasarkan informasi dari BMKG, di tahun ini akan ada fenomena La Nina atau kemarau basah.

Selain itu, tahun ini juga tidak ada perbaikan skala besar pada aliran di Selokan Mataram maupun Saluran Van Der Wijck, yang pada tahun lalu mengakibatkan dampak kekeringan cukup parah terutama di Sleman bagian barat.

"Meski optimistis kemarau tidak separah tahun lalu, namun kami juga tetap siap siaga dengan berbagai persiapan di BPBD Sleman untuk menghadapi berbagai dampak yang mungkin akan ditimbulkan pada musim kemarau ini," katanya.

Baca Juga: Sleman Kembangkan Wisata Berbasis Komunitas di Sisi Barat, Alternatif Selain Merapi dan Prambanan

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro mengungkapkan, jika langkah antisipasi menghadapi bencana kekeringan telah dilakukan dengan mengajukan perpanjangan SK siaga darurat bencana hidrometeorologi kering maupun basah dari Juni hingga 31 Agustus 2024.

"Kami juga telah menyiapkan anggaran distribusi air bersih bagi masyarakat yang kesulitan air bersih. Anggaran senilai Rp15 juta untuk droping lebih kurang 40 tangki air," ungkapnya.

Tetapi ia berharap tahun ini tidak ada penyaluran air bersih, sehingga anggarannya tersebut tidak digunakan, karena anggaran itu hanya untuk antisipasi.***

Editor: Boim

Tags

Terkini

Terpopuler