TKN Prabowo-Gibran: Masyarakat Jangan Terpancing Narasi Film 'Dirty Vote', Ingin Turunkan Muruah Pemilu 2024

- 11 Februari 2024, 18:19 WIB
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman (tengah) menyampaikan sikap TKN terhadap film dokumenter Dirty Vote saat jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman (tengah) menyampaikan sikap TKN terhadap film dokumenter Dirty Vote saat jumpa pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024. /ANTARA /TKN Prabowo-Gibran.

KABAR SLEMAN - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta masyarakat jangan terpancing narasi-narasi yang disampaikan dalam film dokumenter “Dirty Vote”.

Seperti diketahui, Dirty Vote telah tayang mulai hari ini di platform YouTube yang mengambil momentum 11.11, yaitu tanggal 11 Februari bertepatan hari pertama masa tenang pemilu, dan disiarkan pada pukul 11.00 WIB.

Dirty Vote dibintangi tiga ahli hukum tata negara, yakni Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gadjah Mada, Feri Amsari dari Universitas Andalas, dan Bivitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman mengatakan, film Dirty Vote bertujuan menurunkan muruah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia meyakini sebagian besar isinya sebatas asumsi.

“Sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah," ujarnya saat membacakan sikap TKN atas tayangan dokumenter “Dirty Vote”, di Media Center TKN Prabowo-Gibran Jakarta, Minggu, 11 Februari 2024, dikutip dari Antara.

Ia juga mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut dan merasa sepertinya ada tendensi, keinginan untuk mendegradasi pemilu ini dengan narasi yang sangat tidak berdasar.

Menurut Habiburokhman, narasi-narasi yang disampaikan tiga pakar hukum tata negara dalam film dokumenter itu berseberangan dengan pendirian rakyat.

“Jadi, tindakan-tindakan mereka yang menyampaikan informasi yang sangat tidak argumentatif, tetapi tendensius untuk menyudutkan pihak tertentu, berseberangan dengan apa yang menjadi sikap sebagian besar rakyat,” kata dia.

Oleh karena itu, Habiburokhman meminta masyarakat tidak terhasut dan tidak terprovokasi oleh narasi kebohongan dalam film dokumenter itu serta tidak melakukan pelanggaran hukum.

"Kita harus pastikan Pemilu 2024 berlangsung damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil),” kata dia.

Halaman:

Editor: Boim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah