Network
KABAR SLEMAN – Masih ingat dengan kasus buang kotoran manusia ke tetangga di Sidoarjo, Jawa Timur yang sempat viral di media sosial?. Masriah, pelaku yang membuang kotoran manusia di Sukodono, Sidoarjo itu, kini kembali berulah.
Masriah sudah bebas dari Lapas kelas IIA Sidoarjo pada Juni 2023 usai sebulan dipenjara karena perilakunya yang sering usil. Masriah diberi sanksi penjara 1 bulan oleh pihak kepolisian atas aksinya menyiram kotoran selama hampir 7 tahun ke rumah Wiwik.
Menurut kepolisian, Masriah divonis bersalah melanggar Perda Nomor 10/2013 yaitu pasal 8 ayat (1) huruf C tindak pidana ringan. Namun rupanya, hukuman penjara seolah tidak membuatnya jera, kini Masriah berulah lagi saat Wiwik sedang merenovasi rumah.
Baca Juga: Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor Akhirnya Diungkap, Nyatakan 99,99 Persen Tidak Identik
Seakan tidak terima dengan proses renovasi rumah korban, Masriah terus berusaha dengan berbagai cara agar renovasi rumah korban tidak berjalan lancar. Masriah kini menahan mobil matrial agar tidak bisa masuk ke rumah Wiwik dengan menyemen batu di depan rumahnya.
Pekerja bangunan yang merenovasi rumah Wiwik pun terpaksa membongkar batu itu dengan mengangkutnya menggunakan gerobak sorong. Diketahui, Masriah dan Wiwik adalah tetangga yang tinggal bersebelahan di sebuah Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Diketahui rumah yang dihuni oleh Wiwik tetangganya itu awalnya milik adik Masriah dan berencana membelinya. Namun, rencana Masriah membeli rumah Wiwik tidak kunjung ada kepastian dan tak kunjung dibayar. Akhirnya, karena tak kunjung dibayar, rumah adik Masriah tersebut dijual kepada Nur Mas’ud selaku menantu Wiwik.
Tidak terima rumah itu ditempati oleh tetangganya. Masriah pun geram dan menyiram air kotoran ke rumah Wiwik.
Motif Masriah melakukan aksi anehnya tersebut adalah berharap Wiwik tidak betah untuk tinggal dan pergi dari rumah itu.
Saat ini Wiwik hanya bisa berharap agar pelaku bisa sadar dan tidak memusuhi dirinya secara terus-menerus. Itu karena apa yang dilakukan pelaku sangat merugikan. ***
