Keren, Petani Jogja Produksi Herbal Djok Neh

26 Maret 2023, 11:33 WIB
Djok Neh, produk herbal hasil inovasi petani Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta (APSKY) /Jogjakota.go.id

 

*Diminati Pasar Ekspor

KABAR SLEMAN - Setelah melalui proses panjang, petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta (APSKY) sukses menghasilkan produk herbal bermerek Djok Neh. Djok Neh memiliki varian teh Telang dan Sereh Rosela Jahe (Seroja).

Ketua APSKY, Heroe Poerwadi mengatakan, varian minuman Djok Neh ini akan terus dikembangkan bersama. Disebutkannya, di Kota Jogja ada 276 kelompok tani dengan produk beragam.

Pada momen peluncuran Produk Inovasi Olahan Pertanian Djok Neh, di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu ditampilkan 42 produk yang sudah memiliki izin edar, dan 30 produk masih dalam proses pengajuan izin.

Baca Juga: Icip Sajian Khas Timur Tengah Selama Ramadan

"Produk yang sudah bersertifikasi halal, izin BPOM, dan PIRT beberapa sudah diekspor ke Malaysia dan Mesir seperti dodol jambu dan eukaliptus,” ujarnya seperti dikutip, Minggu (26/3).

Dia menuturkan, para petani berharap hasil panennya dapat diserap dan diolah semua, serta kualitas produknya terus meningkat. Hal ini agar dapat semakin menambah pendapatan petani dan memiliki semangat untuk terus berkarya.

Menurutnya, produk rempah sangat disukai pasar ekspor, seperti minuman herbal. Kebanyakan permintaannya dalam bentuk bubuk, jadi ini peluang untuk Djok Neh yang sudah bersertifikasi dan dipasarkan di toko jejaring PT Indomarco.

"Maka, maka kami juga proses produksi jadi bubuk yang kerja sama dengan salah satu pihak di Bantul. Sekali produksi 5 ribu picis, dalam satu kotak isi 10 bungkus dengan harga pasaran sekitar 35 ribu rupiah,” katanya.

Baca Juga: Stok Cukup, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

Salam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Sumadi mengutarakan, wilayah Kota Jogja memang kecil, tapi punya inovasi dan kreativitas yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan meraih Penghargaan Pembangunan Daerah sebagai kota terbaik pertama di Indonesia, melalui inovasi Lorong Sayur di tahun 2022.

"Ini salah satu penguat bahwa Kota Jogja memiliki ketahanan pangan yang baik. Saat inovasi lorong sayur membawa Kota Jogja meraih PPD, daerah lain agak heran kenapa bisa punya inovasi ketahanan pangan karena faktanya wilayah kita kecil. Justru inilah kekuatan kita bahwa kreativitas dan inovasi masyarakat Jogja luar biasa,” paparnya.

Ia mengapresiasi para petani sayur yang terus mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Harapannya branding pemasaran serta promosi dapat terus dilakukan agar dikenal masyarakat lebih luas.

"Peluncuran produk ini merupakan awal, kita tidak selesai di sini. Kampanye pemasaran dan promosi, strategi agar bagaimana pesan itu harus disampaikan ke masyarakat harus terus dilakukan, agar produk Djok Neh tetap bisa eksis," ungkapnya.***

 

Editor: Afani Sastro

Sumber: jogjakota.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler