KABAR SLEMAN - Hi Traveler, mau jalan-jalan nikmati lebaran ke kota Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) ? Jangan lupa bermalam sambil menikmati kehidupan malam di kota mungil seperti kuali ini. Untuk esoknya berkeliling menjajal berbagai destinasi bersejarah melihat jejak pekerja paksa tambang bawah tanah tertua di Indonesia ini.
Bingung cari penginapan ? Gak usah bingung karena ada Parai City Garden Hotel jadi pilihan yang memberikan harga spesial lebaran bagi wisatawan dan warga rantau saat mudik best deal deluxe room khusus lebaran dibandrol Rp 450.000 nett per kamar per malam. Murah kan ? Ayo !! tunggu apalagi silahkan hubungi reservasi 0754 62888 atau ke 085374190888.
Parai City Garden Hotel, siap dengan 40 kamar kata Manager Hotel Parai Aren, yang di hubungi Pikiran Rakyat PRMN kabarsleman.com siang ini 10 April 2024. Menurut Aren, yang dipercaya manajemen El JHON mulai awal Januari 2024 lalu untuk mengembangkan hotel di zona inti kota tua Sawahlunto ini, kenyamanan, keamanan, dan masakan khas Parai City Garden siap memanjakan setiap tamunya.
Ingin tahu fasilitas kamarnya ? Yang pasti ada shower air dingin dan panas, full AC, pemanas air, teh dan kopi, Wi-fi di semua area hotel. Sarapan pagi disediakan untuk dua orang. Kalau mau menikmati jajanan khas Sawahlunto diluar hotel anda tinggal jalan kaki sekitar 75 meter sudah sampai, karena Parai Garden City Hotel berada di pusat capital lokal.
"Konsep kami adalah memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi setiap tamu untuk menikmati malam dan destinasi jejak tambang tua tambang bawah tanah Ombilin yangbsudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO, enjoy your every moment with us. Tutur Aren, ramah.
Menjajal Destinasi Menarik WTBOS Kota Warisan Dunia UNESCO
Sebuah sudut pandang kota tua Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto dilihat dari Kelurahan Aur Mulyo
Kota Sawahlunto, merupakan kota kecil peninggalan Kolonial Belanda yang dahulunya menjadi kota penting produsen batubara jenis antrasit terbaik di dunia yang sudah berusia 136 tahun 1 Desember 1888. Saat ini populasi penduduknya sekitar 68 ribu jiwa, masyarakatnya sangat heterogen terdiri dari berbagai suku seperti mayoritas Minangkabau, Jawa, Sunda, Batak, Maluku, dan masyarakat keturunan Tionghoa.
Kehidupan masyarakat multi etnik di Kota Sawahlunto telah membentuk nilai budaya campuran biasa disebut "Orang Tangsi" yang tersebar di Desa Sikalang, Kelurahan Durian I dan II, serta di Kelurahan Tanahlapang. Dari pembauran berbagai budaya ini lahirlah Bahasa Kreol "Bahasa Tangsi" disebabkan adanya pengaruh nuansa Hindia Belanda di kota tambang ini.
Ada beberapa objek destinasi yang bisa dikunjungi seperti, museum Goedang Ransoem, Lubang Tambang Mbah Soero, Museum Tambang, Lubang Tambang Bawah Tanah Sawahluwung, Puncak Cemara, Taman Margasatwa Kandi, Meer Von Kandi, Maqam Prof.Muhammad Yamin, Geosite Puncak Batu Runcing, dan lainnya.
Bagi tamu religi seperti umat Kristiani yang ingin beribadah di sini juga ada dua gereja tua yakni Gereja Katolik dan Gereja HKBP dan bagi umat Muslim ada masjid terdekat di samping hotel dan Masjid Agung Nurul Islam yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki sekitar 200 meter dari hotel.***
Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.
Network
/photo/2024/04/10/3151023764.jpg)
