KABAR SLEMAN - Acara dialog "Desak Anies" bersama Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan di Yogyakarta akhirnya terlaksana.
Sebelumnya, agenda Desak Anies Edisi Pendidikan ini nyaris saja batal karena pihak pengelola lokasi mendadak membatalkan izin pada malam hari H.
Hanya saja, lokasi pelaksanaan yang sebelumnya sudah dijadwalkan di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, dialihkan ke lokasi lain yakni di Rocket Convention Hall, Godean, Sleman. Acara Desak Anies berlangsung sekira pukul 14.00 WIB siang, hari Selasa, 23 Januari 2024.
Baca Juga: Viral! Beredar Video Rekaman Surya Paloh Marahi Anies Baswedan, Ini Penjelasan NasDem
Beberapa jam sebelum acara dimulai, peserta dan pendukung sudah menunggu di lokasi acara, ada yang di luar dan ada yang di dalam. Lelah mereka akhirnya terobati setelah sosok mantan Gubernur DKI Jakarta yang ditunggu-tunggunya itu akhirnya datang.
Anies datang ke lokasi dengan mengenakan kaos berwarna hitam. Kedatangan Anies disambut dengan sorak-sorai ribuan peserta, hingga meneriaki "Anies Presiden".
Sebelum menuju panggung, Anies sempat berkeliling untuk menyapa peserta yang hadir. Anies juga menyempatkan untuk berfooto dengan sebagian peserta di sekitar panggung.
Usai menyapa peserat, Anies lalu duduk di kursi yang sudah disediakan di panggung.
"Jogja memang istimewa," kata Anies di hadapaan para peserta yang hadir.
Baca Juga: Iklan Videotron Mendadak di Take Down, Anies Baswedan Minta Pendukung Tetap Semangat
Mantan Menteri Pendidikan itu lalu bercerita ketika muda saat ia tinggal di Jogja. Ia menyebut dibesarkan dan sekolah di Jogja. Anies bersekolah di SD Sekip, SMP 5 dan SMA 2 Yogyakarta serta kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Jogja kota masa kecil, masa tumbuh. Alhamdulillah bisa balik lagi ke sini," ucap Anies.
Anies tak menyangka antusias masyarakat di Jogja terhadap acara Debat Anies sangat tinggi. Ribuan orang membludak ingin menyaksikan dialaog para peserta bersama calon presiden dari Koalisi Perubahan itu.
Sayangnya, tidak semua peserta bisa memasuki venue acara karena keterbatasan tempat, sehingga banyak yang harus berdiri dan rela duduk di area sekitar gedung.***